Pemimpin Kelompok "Merah" Dibekuk di Poso
Reporter: Iwan Triono
detikcom - Jakarta, Pemimpin kelompok "Merah" otak dari
pembantaian ratusan penduduk pada kerusuhan di Poso,
Sulawesi Tengah, Fabianus Tibo (55) dibekuk dalam operasi
intelejen pasukan Cinta Damai di desa Jamur Jaya kecamatan
Lembo (Beteleme) Kabupaten Morowali, Selasa (25/7/2000).
Seperti dikutip LKBN Antara, pimpinan Tim Satgas Operasi
Cinta Damai Kapten Inf Agus Firman Yusmono didampingi
Komandan Tim Penerangan Lettu Inf Agus Salim di Makorem 132
Tadulako, Rabu (26/7/2000), membenarkan tertangkapnya
gembong kelompok Merah yang sangat ditakuti kelompok Putih.
Kapten Firman Yuswono menjelaskan, ikhwal tertangkapnya
Fabianus Tibo -bukan Cornelis Tibo seperti yang diberitakan
selama ini- berawal dari laporan intelejen yang melakukan
penyamaran di kawasan itu sebanyak 17 orang.
Ia mengatakan, gerak-gerik Tibo mulai tercium oleh tim
intelejen pada tanggal 23 Juli lalu dan setelah memastikan
tempat persembunyian buronan tersebut, tim Satgas Cinta
Damai melakukan penyergapan saat Tibo sedang tertidur lelap
di salah satu rumah warga di desa Jamur Jaya tanpa
perlawanan.
Ketika Tibo di bawah ke Poso, Kapten Firman Yuswono
mengatakan, pihaknya sempat dihadang massa kelompok Merah
berkekuatan dua truk, namun tidak terjadi kontak senjata.
Selanjutnya aparat keamanan segera membawa Tibo ke Palu
dengan pengawalan ketat, dan mengamankannya di Makorem 132
Tadulako.
Dari hasil pemeriksaan sementara di Makorem 132, Tadulako
Tibo mengakui telah membantai sendiri 40 orang warga Poso
yang tersebar ditiga desa yaitu desa Sepe Silanca Kecamatan
Lage, serta Kelurahan Moengko dan Kelurahan Sayo Kecamatan
Poso Kota.
"Benar, saya melakukan pembantaian terhadap 40 orang warga Poso di tiga desa itu pada saat berlangsung kerusuhan," kata Tibo.
Tibo juga mengakui, selain dirinya selaku komandan
pasukan juga masih ada sekitar sepuluh pimpinan massa
kelompok Merah yang selalu bertindak sebagai pimpinan di
lapangan di antaranya Rimus dan Agustisasal Poso serta
Dominggus Soares dari Flores.
Ia juga menyinggung keterlibatan oknum aparat keamanan
yang memberikan dukungan di lapangan saat terjadinya
kerusuhan tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaaan di Makorem 132 Tadulako
diserahkan ke Polda Sulteng. Kerusuhan Poso yang sudah
berlangsung tiga babak itu menyebabkan 4000 rumah penduduk
termasuk fasilitas umum hancur dirusak/dibakar massa dan
ratusan jiwa melayang dikedua kubu yang bertikai yakni
kelompok Merah dan kelompok Putih.
ITULAH AKIBATNYA JIKA UMAT ISLAM TIDAK BERSATU PADU MENGANGKAT SAREAT JIHAD.... UMAT ISLAM SDH LUPA DENGAN JIHAD.. DAN PARA PEMUKA AGAMA LACUR SELALU MEMBUAT KEBOHONGAN AJARAN AGAR UMAT ISLAM TDK BERJIHAD ... ITULAH KAUM KUFAR MENJADI KUAT DAN BERBUAT SEMENA-MENA KPD UMAT ISLAM YG LEMAH
ReplyDeletekenapa dominggus cs tidak dijuluki teroris yah?? kenapa cuma orang islam yg di cap teroris?? hayoo siapa tau kenapa???
ReplyDeletekenapa dominggus cs tidak dijuluki teroris yah?? kenapa cuma orang islam yg di cap teroris?? hayoo siapa tau kenapa???
ReplyDeletekenapa cuman para pimpinan tentara merah saja yg dibekuk? kenapa tdk semua anggota tentara merah/kelelawar hitam dan warga nasrani yg terkait dlm penyerangan dan pembantaian dibekuk dan di adili? kenapa bisa ada oknum aparat yg terlibat? siapa yg bertanggung jawab atas aparat tersebut, kenapa bisa lepas dari pengawasan pimpinan aparat di kesatuan TNI atau Polri??
ReplyDelete