Sunday, June 12, 2011

Pemimpin Kelompok "Merah" Dibekuk di Poso

Pemimpin Kelompok "Merah" Dibekuk di Poso

Reporter: Iwan Triono
detikcom - Jakarta, Pemimpin kelompok "Merah" otak dari pembantaian ratusan penduduk pada kerusuhan di Poso, Sulawesi Tengah, Fabianus Tibo (55) dibekuk dalam operasi intelejen pasukan Cinta Damai di desa Jamur Jaya kecamatan Lembo (Beteleme) Kabupaten Morowali, Selasa (25/7/2000). Seperti dikutip LKBN Antara, pimpinan Tim Satgas Operasi Cinta Damai Kapten Inf Agus Firman Yusmono didampingi Komandan Tim Penerangan Lettu Inf Agus Salim di Makorem 132 Tadulako, Rabu (26/7/2000), membenarkan tertangkapnya gembong kelompok Merah yang sangat ditakuti kelompok Putih.
Kapten Firman Yuswono menjelaskan, ikhwal tertangkapnya Fabianus Tibo -bukan Cornelis Tibo seperti yang diberitakan selama ini- berawal dari laporan intelejen yang melakukan penyamaran di kawasan itu sebanyak 17 orang.
Ia mengatakan, gerak-gerik Tibo mulai tercium oleh tim intelejen pada tanggal 23 Juli lalu dan setelah memastikan tempat persembunyian buronan tersebut, tim Satgas Cinta Damai melakukan penyergapan saat Tibo sedang tertidur lelap di salah satu rumah warga di desa Jamur Jaya tanpa perlawanan.
Ketika Tibo di bawah ke Poso, Kapten Firman Yuswono mengatakan, pihaknya sempat dihadang massa kelompok Merah berkekuatan dua truk, namun tidak terjadi kontak senjata. Selanjutnya aparat keamanan segera membawa Tibo ke Palu dengan pengawalan ketat, dan mengamankannya di Makorem 132 Tadulako.
Dari hasil pemeriksaan sementara di Makorem 132, Tadulako Tibo mengakui telah membantai sendiri 40 orang warga Poso yang tersebar ditiga desa yaitu desa Sepe Silanca Kecamatan Lage, serta Kelurahan Moengko dan Kelurahan Sayo Kecamatan Poso Kota.
"Benar, saya melakukan pembantaian terhadap 40 orang warga Poso di tiga desa itu pada saat berlangsung kerusuhan," kata Tibo.
Tibo juga mengakui, selain dirinya selaku komandan pasukan juga masih ada sekitar sepuluh pimpinan massa kelompok Merah yang selalu bertindak sebagai pimpinan di lapangan di antaranya Rimus dan Agustisasal Poso serta Dominggus Soares dari Flores.
Ia juga menyinggung keterlibatan oknum aparat keamanan yang memberikan dukungan di lapangan saat terjadinya kerusuhan tersebut.
Setelah menjalani pemeriksaaan di Makorem 132 Tadulako diserahkan ke Polda Sulteng. Kerusuhan Poso yang sudah berlangsung tiga babak itu menyebabkan 4000 rumah penduduk termasuk fasilitas umum hancur dirusak/dibakar massa dan ratusan jiwa melayang dikedua kubu yang bertikai yakni kelompok Merah dan kelompok Putih.

4 comments:

  1. ITULAH AKIBATNYA JIKA UMAT ISLAM TIDAK BERSATU PADU MENGANGKAT SAREAT JIHAD.... UMAT ISLAM SDH LUPA DENGAN JIHAD.. DAN PARA PEMUKA AGAMA LACUR SELALU MEMBUAT KEBOHONGAN AJARAN AGAR UMAT ISLAM TDK BERJIHAD ... ITULAH KAUM KUFAR MENJADI KUAT DAN BERBUAT SEMENA-MENA KPD UMAT ISLAM YG LEMAH

    ReplyDelete
  2. kenapa dominggus cs tidak dijuluki teroris yah?? kenapa cuma orang islam yg di cap teroris?? hayoo siapa tau kenapa???

    ReplyDelete
  3. kenapa dominggus cs tidak dijuluki teroris yah?? kenapa cuma orang islam yg di cap teroris?? hayoo siapa tau kenapa???

    ReplyDelete
  4. kenapa cuman para pimpinan tentara merah saja yg dibekuk? kenapa tdk semua anggota tentara merah/kelelawar hitam dan warga nasrani yg terkait dlm penyerangan dan pembantaian dibekuk dan di adili? kenapa bisa ada oknum aparat yg terlibat? siapa yg bertanggung jawab atas aparat tersebut, kenapa bisa lepas dari pengawasan pimpinan aparat di kesatuan TNI atau Polri??

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan santun