Tuesday, May 24, 2011

Menjaga SHALAT

MAN YAHDILLAHU FALA MUDHILLALAH WAMAN YUDHLIL FALA HADI YALAH
Barang siapa di beri petunjuk oleh Allah, maka tiada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, niscaya tidak ada yang mampu memberinya petunjuk.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Q.S Ali ‘Imran 3:102)

Apbila kita perhatikan kehidupan dan keberadaan umat Islam di zaman ini, maka tergambarlah di hadapan kita, sangat banyak umat Islam yang mengaku “Tidak ada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Utusan Allah” itu tidak mengerti atau tidak mau mengerti akan perintah Allah SWT dan tuntunan Rasulullah SAW dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Sangat banyak kita temukan Umat Islam yang tidak peduli akan ancaman yang telah di sampaikan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, akan orang-orang yang melanggar ketentuan Allah SWT dalam firman-Nya. Terutama sekali tentang Shalat, salah satu rukun dalam islam.


Banyak kita temui saudara-saudara kita yang masih saja tidak mau melaksanakan shalat. Mereka menyia-nyiakan shalat, kadang kala dia bershalat di ujung-ujung waktu shalat. Kalau kesibukkannya memuncak, maka shalat mereka tinggalkan tanpa merasa berdosa sama sekali.

Salah seorang ulama salaf mengatakan: “Mereka bukannya meninggalkan shalat secara keseluruhan, tapi suka mengundur-ngundur waktunya.”

Allah SWT berfirman tentang generasi yang menyia-nyiakan shalat:

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

Artinya: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Q.S Maryam 19:59)


Islam seperti apa yang di jalankan orang yang tidak shalat?, Iman seperti apa yang mereka miliki?. Lantas apa makna persaksian bahwa “Tiada Tuhan Selain Allah” bagi orang yang lebih mendahulukan perniagaannya daripada shalatnya. Lebih mementingkan karir, pekerjaan, kedudukkan dan acara pertemuannya dari pada Shalatnya. Kalau di Tanya, dia mengatakan bahwa dirinya seorang Muslim.

Allah SWT berfirman:

فَوَيْلٌلِلْمُصَلِّينَا , لَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ الَّذِينَنَ هُمْ يُرَاءُو

Artinya: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat ria.” (Q.S Al-Ma’un 107:4-6)

“Maka kecelakaanlah yang diperoleh oleh orang yang melakukan shalat” yaitu, mereka melakukan shalat itu menurut semaunya saja. Kalau dia shalat hanya karena ingin dikatakan orang bahwa dia adalah seorang Muslim. Dia melakukan shalat tidak dengan sungguh-sungguh, tidak timbul dari kesadarannya, bahwa sebagai seorang hamba Allah, sudah sewajarnya memperhambakan diri kepada Allah SWT dan mengajarkan shalat sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT dengan perantaraan Nabi SAW yang di utus-Nya.

Pernah Nabi SAW melihat seorang sahabatnya yang datang terlambat di Masjid, sehingga ketinggalan dari shalat berjama’ah, lalu diapun shalat sendiri. Setelah dia selesai shalat, Nabi SAW menyuruhnya mengulangi shalatnya kembali, karena shalat yang ia lakukan tersebut tidak dengan sungguh-sungguh, tidak ada Tuma’minah-nya, tidak sempurna ruku’ dan sujudnya.

Yah, mereka juga shalat, namun shalat ‘asharnya ketika matahari beranjak terbenam, Shalat Dzuhur di separoh waktu kedua, dan shalat shubuh bersama terbitnya matahari. Lalu dimanakan ke Islam-annya?, dimanakah “La Ilaha Illallah”?, dimanakah semangatnya dalam beragama?.

Mereka telah di tipu syetan, melalai-lalaikan waktu shalat. Mereka lebih mengutamakan kepentingan dunia dari pada perintah Allah SWT. Sebagaimana yang di firmankan Allah SWT.

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى , وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى , بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا

وَالآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى

Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Q.S Al-A’la 87:14-17)

Barang siapa yang selalu mensucikan atau membersihkan dirinya dari pada maksiat dan dosa. Baik dosa kepada Allah SWT dengan mensekutukan Allah SWT dengan yang lain. Lebih membesarkan hawa nafsunya dari pada Allah SWT. Atau dosa kepada sesama manusia dengan menganiaya atau mengambil hak orang lain. Atau kepada diri sendiri memendam rasa dendam dan dengki serta iri hati kepada sesama manusia. Maka kalau seseorang dapat mengendalikan dirinya dari hal yang demikian, dan yang ingat akan nama tuhannya lalu dia shalat, mereka itulah orang-orang yang sukses dalam hidupnya.

Karena itu jagalah shalat… barang siapa yang menjaga shalat, Niscaya Allah menjaganya dan barang siapa yang menyia-nyiakannya, maka Allah SWT akan menyianyiakannya. Maksudnya dari orang yang menyia-nyiakan shalat tersebut tidak mendapat petunjuk dari Allah SWT.

Firman Allah SWT:

إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Ankabut 29:45)

Daripada itu wahai kaum Muslimin, laksanakanlah shalat di awal waktu, dengan penuh kekhusyu’an, hadir hati, dengan menjaga rukun-rukunnya yang wajib dan yang sunnah. Semoga dengan demikian Allah SWT akan menjaga dan memperhatikan kita sebagaimana kita telah menjaga shalat dan meng-agungkan-Nya.

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun