Tuesday, June 19, 2012

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot[dot]Com : KEBANGKITAN ISLAM : ''Indonesia Hari Ini''



Indonesia yang luas daratannya 1.992.570 Km2 (16 besar) berpenduduk :



75.000.000             jiwa tahun  1950



92.701.000             jiwa tahun  1960



119.467.000           jiwa tahun  1970



146.449.000           jiwa tahun  1980



178.302.000           jiwa tahun  1990



209.342.000           jiwa tahun  2000



237.973.000           jiwa proyeksi tahun  2010



261.802.000           jiwa proyeksi tahun  2020



 



Prosentasi pembagian umur (sensus 1990) :



0 – 14 = 36,6%                       15 – 29 = 28,3%



30 – 44 = 18,1%                    45 – 59 = 10,6%



60 – 74 = 5,2%                                   75 = 1,1%



 



Dari data kependudukan seperti ini, kita dapat meletakkan visi kita untuk Indonesia masa depan agar dapat bangkit, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah di tataran dunia antar bangsa. Membangkitkan Indonesia dari keterpurukan adalah diterobos mutlak melalui perbaikan kwalitas bangsa, tak ada jalan lain hanya melalui peningkatan pendidikan. Jumlah Sumber Daya Insani yang harus mendapatkan perhatian serius ternyata sangat signifikan jumlahnya, mencapai hampir 65%. Jika Indonesia gagal menata generasi angkatan pertama dan dua ini (0-14 tahun dan 15-25 tahun), sudah barangpasti 20 tahun mendatang nasib bangsa Indonesia tidak dapat dibayangkan betapa nistanya di pergaulan antar bangsa, atau mungkin Indonesia hanya akan menjadi kenangan. Namun jika ditangani pendidikannya secara tepat dan serius, maka kegemilangan Indonesia akan menjadi kenyataan.



Melalui pendidikan yang benar dan tepat, budaya baru Indonesia dapat ditumbuhkan. Budaya Indonesia hari ini, cenderung tidak dapat bersatu, tidak mempunyai etos kerja yang tinggi, tidak mandiri dalam membangun diri, kurang berorientasi pada ilmu pengetahuan, sumber daya tenaga kerja lemah dan rendah, tidak produktif, dan lain-lain lagi. Semuanya itu merupakan indikator kemunduran kwalitas bangsa (Ummat). Karenanya, harus diciptakan kontra budaya, dan sekali lagi jalan satu-satunya adalah pendidikan. Bangsa Indonesia harus sanggup menyisihkan segala yang dimiliki untuk mendidik bangsa. Memang terasa aneh, berbangsa dan bernegara kok hanya berbicara pendidikan. Bagi kelompok yang berfikir instan, memang hal itu merupakan keanehan, namun bagi bangsa yang berfikir kebaikan masa depan bangsanya yang hari ini sedang sengsara dilanda keterpurukan, maka perkara itu bukan merupakan hal yang aneh. Bangsa yang arif akan memilih jalan perbaikan pendidikan secara mutlak bagi bangsanya, sekalipun hasil yang akan diraihnya menunggu waktu yang sangat lama. Namun bila dilaksanakan dengan tekun dan penuh kesabaran, hasil yang diidam-idamkan, yakni kesejahteraan dan perubahan budaya dari budaya negatip menjadi budaya positip sudah pasti akan dirasakan. Masa 20 tahun memang panjang, namun masa menunggu perubahan budaya yang diakibatkan perbaikan pendidikan akan dapat dirasakan walau sebelum 20 tahun.



Kelak jika pendidikan dibangun dengan serius, budaya bangsa Indonesia akan menjadi cinta kesatuan dan persatuan karena manusia terdidik yang baik akan mendahulukan urusan kebersamaan (kekitaan) daripada urusan pribadi dan golongannya. Manusia terdidik dengan baik akan bersikap mendahulukan kepentingan bangsa dan negaranya. Bangsa yang terdidik individu-individunya akan mempunyai etos kerja yang tinggi, karena semua yang mereka lakukan berdasar kalkulasi riel. Bangsa yang terdidik dengan baik akan menjadi bangsa yang mandiri. Maknanya tatkala mereka berkepentingan dengan bangsa lain, mereka akan mampu merumuskan dengan produk yang mereka hasilkan dan bukan mengandalkan hutang karena sememangnya kehidupan ini saling ketergantungan. Bangsa yang terdidik dengan baik akan dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan bagi pencerahan dunia masa depan, bersama-sama bangsa-bangsa dunia lainnya, sehingga mampu berinteraksi ilmu pengetahuan dan teknologi di tataran antar bangsa. Bangsa yang terdidik akan mempunyai tenaga kerja yang kuat dan produktif, karena lapisan dasar tenaga kerjanya terdiri dari sumber daya yang pengetahuannya sesuai dengan pekerjaannya. Bangsa yang terdidik dengan baik, akan menjadi bangsa yang amanah dan terhormat sehingga tanpa diminta, bangsa lain akan menghormatinya, dan mereka akan berhitung seribu kali jika akan mengambil kebijakan yang tidak tepat kepadanya, apatah lagi menghinanya. Dan bangsa yang terdidik dengan baik pasti akan menjadi bangsa yang kaya dan sejahtera, karena mereka sanggup mensyukuri nikmat Tuhan yang selalu diberikan kepadanya. Dan itulah Budaya Baru Indonesia yang harus diwujudkan dan itu juga yang kita maksudkan dengan kontra budaya itu. Indonesia Cerdas, Indonesia Toleran, Indonesia Damai, dan Indonesia yang Cinta Hukum.



Jika seperti itu kontra budaya yang kita ciptakan melalui Budaya Baru Indonesia, maka kebangkitan Dunia Islam melalui dan dimulai dari Indonesia (kata banyak orang) bukan merupakan hal yang mustahil. Oleh karenanya, kita sebagian kecil dari bangsa Indonesia memulai ke arah itu. Kita katakan dengan bahasa lisanul hal, kita mulai melangkah membangun dan merealisir visi Budaya Baru Indonesia (kontra budaya). Dari desa yang sunyi ini, kita ubah suatu paradigma bahwa hanya kotalah yang mampu mewujudkan fasilitas pendidikan yang memadai. Ternyata desa jika ditata dan di-manage dengan amanah dan jujur perkembangannya jauh lebih cepat daripada kota yang tidak berbudaya.



Membangun pendidikan yang baik berarti mendidik berorientasi masa kini dan masa depan. Itu pula yang dinamakan modern. Karenanya pendidikan modern  tidak dapat difasilitasi dengan fasilitas yang tidak mempunyai nilai kekinian.



Fasilitas modern bukan terbatas hanya dalam bidang fisik, namun segala yang memehuni persyaratan modern. Modern bermakna visioner, karenanya visi pendidikan mesti diarahkan kepada kebangkitan Indonesia yang dapat berdiri sama tinggi duduk sama rendah di tataran antarbangsa. Pendidikan modern bermakna pendidikan yang berprogram jelas. Program pencapaian pendidikan Indonesia harus diarahkan membangkitkan bangsa Indonesia menjadi setara dengan bangsa-bangsa lain dalam segala bidang dan aspek kemajuan dan perkembangan bangsa-bangsa menjadi bangsa yang arah berfikirnya berwawasan antar bangsa. Pendidikan modern mesti berorientasi pada dunia ilmu pengetahuan dan perkembangannya. Budaya Indonesia ke depan adalah ditentukan oleh hasil pendidikan yang berorientasi ilmu pengetahuan yang tak kunjung henti, ilmu pengetahuan yang tidak pernah kenal titik berhenti. Pendidikan modern harus mempunyai sarana disiplin. Dalam kehidupan modern, disiplin merupakan sesuatu yang mesti diwujudkan. Disiplin bukan milik kalangan militer atau sipil, semua bangsa modern pasti konsisten dengan disiplin. Bangsa akan hancur jika disiplin disepelekan dalam kehidupan kesehariannya. Disiplin inilah yang akan menghantarkan suatu bangsa akan kenal prosedur hidup bermasyarakat dan berbangsa. Disiplin pula yang akan membawa bangsa akan mencintai kehidupan bertatahukum yang rapi. Masyarakat atau bangsa yang berdisiplin sebagai cermin masyarakat yang dapat menghormati hukum dan menegakkannya dalam tatanan hidup kesehariaannya, baik untuk dirinya maupun masyarakat dan negaranya. Dalam kehidupan pendidikan modern, diperlukan sarana yang dapat membawa kepada tingkatan hidup yang mengarah kepada etos kerja yang tinggi. Tanda masyarakat modern adalah mempunyai etos kerja tinggi dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.



Karenanya, semua sarana yang diperlukan untuk menunjang kehidupan pendidikan modern seperti itu harus kita adakan jika kita menginginkan Indonesia ini menjadi bangsa yang maju dan modern di masa kini dan mendatang. Tatkala bangsa Indonesia sudah memasuki era pendidikan modern seperti yang telah diuraikan tadi, tentu bangsa ini akan tampil dengan gagah, bangga menjadi bangsa Indonesia dengan kebanggaan yang beralasan. Bangsa Indonesia akan menjadi cinta persatuan dan kesatuan, sebab pikirannya sudah menjadi cerdas, wawasannya menerobos cakrawala yang tak terbatas oleh kekangan-kekangan tetek-bengek yang mematikan makna persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang sanggup hidup berdampingan dengan sesama bangsanya dan bangsa-bangsa dunia lainnya. Solidaritasnya tak terbatas hanya oleh kepicikan isme-isme dan madzhab-madzhab yang membelenggu kehidupan. Bangsa Indonesia yang terdidik ini akan menjadi bangsa yang sanggup berkorban demi kemajuan bangsa dan ummat manusia secara keseluruhan.



Tentang pengorbanan, bangsa di dunia manapun pada taraf kehidupan adapun, di negara maju pun mereka masih tetap dituntut untuk mempunyai jiwa pengorbanan yang tinggi terhadap perjuangannya. Dalam kesempatan mengisi dan memaknai perjalanan abad kebangkitan ini, kita sekelompok bangsa-bangsa yang sadar akan hakekat masa depan Dunia Islam, kita sedang mengasah terus jiwa kesadaran kita terhadap makna pengorbanan itu; di tengah-tengah keadaan yang serba terbatas, kita memberanikan diri untuk tampil menata kehidupan pendidikan bangsa dan ummat. Ini adalah manifestasi dan bentuk sebuah pengorbanan. Dan pengorbanan kita ini takkan berbatas dengan suatu titik pencapaian. Katakanlah dengan izin Allah kita dapat menyelesaikan proyek pembangunan pendidikan di tempat ini, maka kita akan melangkah ke berbagai tempat sesuai dengan program yang telah kita tentukan bersama. Untuk itu ada baiknya jika pada kesempatan ini kita bertanya kepada diri kita masing-masing. Sudah lelahkah kita untuk berkorban demi kejayaan dan kebangkitan pendidikan dan kemajuan Dunia Islam? Bila kita tidak merasa lelah apa yang dapat kita buktikan untuk itu semua ?. Bangsa yang selalu siap dengan pengurbanan, itu tandanya bahwa umur bangsa ini akan menjadi panjang dan tak terbatas.



Selanjutnya melalui mimbar ini,



Kepada ummat Islam Bangsa Indonesia dan segenap undangan lainnya, kami bertanya:



Sanggupkah kita dengan segala daya dan upaya kita berperan aktif membangun Bangsa Indonesia, demi kejayaan dan kegemilangan masa depan ?



Sanggupkah kita mendanai tanpa hutang luar negeri untuk program pembangunan pendidikan Bangsa dan Ummat ?



Baiklah ini adalah statement dan pernyataan kita, des itu adalah program yang harus kita lakukan secara konsekuen, sampaikanlah program pembangunan bangsa ini kepada segenap sahabat yang tidak berkesempatan hadir di majlis peringatan tahun baru 1423 H ini.



Sekali lagi kita berdo’a,



Semoga dalam seluruh hari di tahun 1423 H ini kita dapat mengabdikan diri kita demi kebangkitan kembali bangsa dari keterpurukan, dan semoga dengan tekad dan kesanggupan kita untuk berbuat ini Allah melapangkan segala cita-cita kebangkitan Bangsa Indonesia, Kebangkitan Ummat, dan Kebangkitan Dunia Baru Islam yang penuh Toleransi dan Perdamaian yang dapat dirasakan oleh segala lapisan Ummat Manusia tanpa kecuali. Amin.



Post Terkait :

Kebangkitan Islam yang ALLAH janjikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam



KEBANGKITAN ISLAM : ABAD XV HIJRAH MERUPAKAN ABAD KEBANGKITAN ISLAM?



KEBANGKITAN ISLAM : Dunia Islam Setelah Wafat Rasulullah



KEBANGKITAN ISLAM : ABBASIYAH ( BANI ABBAS)



KEBANGKITAN ISLAM : DINASTI UTSMANI : 1300-1922 M



Walhamdulillahi Rabbil'alamin

1 comment:

  1. Ass, wr, wb.
    Tolong ditanggapi blog ini islamexpose.blogspot, karena telah menggoyahkan keislaman sy.
    Please help me :(

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan santun