Tuesday, March 19, 2013

Kadar Minimal Kewajiban Takut pada Siksa dan Azab Neraka.









Kadar minimal kewajiban takut kepada neraka adalah dengan melaksanakan kewajiban dan meninggalkan keharaman. Selebihnya, seperti melaksanakan sunah, menjauhi makruh, bahkan meninggalkan mubah, merupakan keutamaan yang terpuji. Selebihnya adalah keengganan sama sekali untuk mengerjakan keutamaan-keutamaan yang dicintai Allah, bukanlah tindakan yang terpuji. Oleh karena itu, ulama-ulama salaf sangat mencemaskan perilaku 'Atha As-Sulami. Kuatnya rasa takut yang dirasakannya membuatnya lupa terhadap Al-Qur'an. Jadilah, ia hanya tergeletak di atas tempat tidur. Takut akan siksa, bukan semata-mata demi siksa itu sendiri, tetapi menjadi cambuk bagi orang-orang yang lemah imannya untuk taat kepada Allah. Dari sinilah, dapat dikatakan bahwa neraka sesungguhnya adalah salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang takut dan bertakwa kepada-Nya. Dengan makna ini pulalah, Allah SWT, menghitung neraka sebagai salah satu nikmat-Nya, seperti disebutkan dalam surat Ar-Rahman.

Sufyan bin 'Uyainah berkata, ''Allah SWT, telah menciptakan neraka sebagai rahmat yang dengannya Allah menakut-nakuti hamba-Nya agar mencegahnya dari maksiat.'' (Riwayat ini dikeluarkan oleh Abu Nu'aim). Maksudnya, yang paling pokok bukanlah takut pada neraka, tetapi takut ini seharusnya mendorong hamba untuk menaati Allah, mencari keridhaan-Nya, melaksanakan apa yang dicintai-Nya, dan meninggalkan apa yang di larang-Nya.

Kami tidak mengingkari bahwa takut kepada keperkasaan dan keagungan Allah pun merupakan salah satu tujuan. Akan tetapi, supaya bermanfaat, hal itu seharusnya mendorong untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dengan cara mengerjakan apa yang di cintai-Nya dan meninggalkan apa yang di benci-Nya. Ketika rasa takut itu justru menghalangi hamba untuk menaati-Nya, hal itu bertentangan dengan maksud takut itu sendiri. Namun, apabila sikap itu muncul karena kondisi psikologi hamba sedang ekstase (tidak dapat mengendalikan perasaannya), hal itu dimaafkan sebagaimana yang terjadi pada sebagian ulama salaf. Karena takut terhadap neraka, mereka mengalami kondisi (hal) yang beragam. Hal itu diakibatkan karena hatinya sedang ekstase ketika menyaksikan neraka. Ada di antara mereka yang terus menerus menangis. Ada pula yang terus menerus begadang. Mereka tergoncang atau bahkan pingsan tatkala mendengar neraka.

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, tentang contoh seperti ini, tetapi sanadnya lemah. Hamzah A-Zayyat meriwayatkan dari Humran bin A'yan. Ia berkata, ''Suatu ketika Rasulullah SAW, mendengar seseorang mengatakan, ''Sesungguhnya dihadapan kita ada belenggu-belenggu dan neraka, juga makanan yang seret di kerongkongan dan siksa yang pedih.' mendengan ucapan itu, Nabi pingsan. Dalam riwayat lain, beliau menangis sampai tak sadarkan diri.'' hadits ini mursal. Humran adalah seorang yang lemah. Sebagian rawi juga meriwayatkan dari Humran, dari Harb bin Al-Aswad, juga dengan sanad mursal.

Diriwayatkan dari 'Abdul 'Aziz bin Abi Rawwad. Ia berkata, ''Tatkala Allah SWT, menurunkan ayat berikut kepada Nabi,

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. surah / surat : At-Tahriim Ayat : 6

Nabi, suatu ketika membacakan ayat ini di hadapan para sahabatnya. Tiba-tiba, seorang pemuda di antara mereka tak sadarkan diri. Nabi, kemudian meletakkan tangannya diatas dada pemuda itu. Tiba-tiba ia bergerak. Beliau lalu bersabda, ''Wahai pemuda, katakanlah la ilaha illallah.'' Ia pun mengucapkan kalimat itu. Beliau lalu memberikan gambar gembira kepadanya berupa surga. Para sahabat kemudian berkata, ''Ya Rasulullah, doakan pula kami.'' Beliau lalu bersabda, ''Apakah kalian tidak mendengar firman Allah Ta'ala :

14. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku. surah / surat : Ibrahim Ayat : 14

Hadits diatas diriwayatkan pula dari Ibnu Ai Warrad, dari 'Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas. Juga dikeluarkan oleh Al-Hakim yang menilainya sebagai hadits sahih. Namun, sepertinya hadits ini lebih dekat pada mursal.

Al-Jauzajani berkata dalam kitab Al-Nawwahin, ''Telah menceritakan kepada kami seorang sahabat, dari Ja'far bin Sulaiman, dari Luqman Al-Hanafi. Ia berkata, ''Rasulullah SAW, mendatangi seorang pemuda yang di tengah malam mengatakan, ''Aduh... Selamatkan aku dari neraka.'' pada subuh harinya, beliau bersabda, ''Wahai pemuda, tadi malam engkau membuat banyak mata malaikat menangis.''

Sulaiman bin Sahim berkata, ''Telah memberitakan kepadaku orang yang melihat Ibnu 'Umar shalat sambil sempoyongan dan mengerang. Jika ada orang selain kami yang melihatnya dan tidak mengenalnya, ia akan berkata, lelaki itu telah gila.'' Umar berperilaku demikian ketika mendengar ayat :

13. Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan [1058]

[1058] Maksudnya: Mereka mengharapkan kebinasaan, agar terlepas dari siksaan yang amat besar, yaitu azab di neraka yang amat panas dengan dibelenggu, di tempat yang sempit pula, sebagai yang dilukiskan itu.
surah / surat : Al-Furqaan Ayat : 13

Dalam kitab Az-Zuhd karya Imam Ahmad, disebutkan sebuah riwayat, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir. Ia berkata, ''Saya bertanya kepada Yazid bin Martsad, ''Mengapa saya tidak pernah melihat matamu kering dari air mata?'' Yazid balik bertanya, ''Lalu, apa masalahmu?'' 'Abdurrahman menjawab, ''Mudah-mudahan jawabanmu bermanfaat bagiku.'' Yazid Berkata, ''Saudaraku, Allah telah mengancamku, jika aku bermaksiat kepada-Nya, Dia akan mengurungku di neraka. Demi Allah, seandainya Dia hanya mengancamku dikurung di kamar mandi, mataku tetap tidak layak untuk kering.'' 'Abdurrahman bertanya lagi, ''Apakah itu hanya terjadi dalam shalat?'' Yazid bertanya balik, ''Lalu, apa masalahmu?'' 'Abdurrahman menjawab, ''Mudah-mudahan jawabanmu bermanfaat bagiku.'' Yazid berkata, ''Hal itu bahkan menghalangi antara aku dan istriku, bahkan ketika hidangan disuguhkan di hadapanku, tangisan ini menghalangiku untuk memakannya. Itulah yang menyebabkan istri dan anak-anakku menangis tanpa mengetahui dengan jelas mengapa kami menangis. Mungkin, istriku jenuh melihat keadaanku, sampai-sampai ia berkata, Duh kasihan, .... Begitu panjangnya kesedihan menyertaimu di dunia ini. Sungguh, saya tidak senang melihatnya.''


Maha Benar ALLAH dengan segala Firmannya, Ampunilah kami Ya ALLAH, Hindarkanlah azab Neraka dai kami Ya Allah



Artikel Terkait :

Peringatan Tentang Neraka dari Al Qur'an Untuk Semua Manusia.

Takutlah akan Neraka...! Selamatkanlah Diri Kalian Dari Neraka...! Larilah dari Neraka..!

Road To Hell - JAlan Ke Neraka : Kegelisahan Orang-orang Beriman yang Takut Siksa dan Azab Neraka

The Road to Hell - Jalan ke Neraka : Doa Memohon Surga kepada Allah dan Doa Berlindung kepada Allah dari Neraka dalam Shalat.


The Road To Hell - Jalan Ke Neraka : Tidak ada yang Selamat dari Siksa Neraka dan Azab Neraka
Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun