Friday, December 30, 2011

Iman Hijrah dan Jihad : Menyambut Datangnya Tahun Baru Miladiyah 1 Januari 2012

Oleh Ustad Sahdiyan dari Cakung

Marilah kita selalu bertaqwa kepada ALLAH Ta'ala, baik didalam keaadan sepi maupun di dalam keaadan ramai. Jangan hanya di dalam keaadan ramai saja kita bertaqwa. Sebab taqwa seperti ini tidak murni karena ALLAH. Begitu pula janganlah hanya bertaqwa di dalam keaadan sepi saja, sebab dalam keaadan ramai justru kita dituntut untuk bertaqwa. Maka sesungguhnya bertaqwa kepada Allah itu merupakan penjagaan dan benteng dari kemurkaan ALLAH Ta'ala.

Sebentar lagi bulan Januari akan datang kepada kita yaitu bulan dimana permulaan tahun Miladiyah akan di mulai. Artinya kita akan sampai pada tahun baru lagi, yaitu tahun 2012 yanh harus dihadapi dengan hati-hati seraya berpedoman dengan pengalaman-pengalaman tahun lampau. Segala amal perbuatan tahun lalu yang tidak patut hendaknya di jauhi dan dihindari. Selanjutnya bersiap-siap memulai babak baru yang harus bisa di warnai dengan perilaku yang baik serta terpuji dan menguntungkan. Itulah langkah kita di dalam setiap memasuki tahun baru. Mengadakan instropeksi diri pada diri kita sendiri serta meng-evaluasi semua perbuatan tahun lampau untuk diperbaiki pada tahun berikutnya. Sehingga dengan demikian semakin tua umur kita semakin baik dan sempurna amal kita. Begitulah tujuan kita hidup dari tahun ke tahun, di beri umur panjang dengan disertai amal baik.

Di dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Shafwan dan diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Rasulullah s.a.w., telah bersabda :

''Khairunnaasi manthala umruhu wahasunu 'amaluhu''
''Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan bagus amalnya''

Sidang Jum'at yang berbahagia

Tetapi sebagian besar orang yang menyambut datangnya tahun baru malah di gunakan sebagai kesempatan untuk maksiat sepuas-puasnya. Di hotel-hotel gedung pertemuan atau di tempat-tempat ramai lainnya diselenggarakan bermacam-macam acara yang berbaur dengan kemaksiatan. Dansa-dansa, mabuk-mabukan, berjoget semalam suntuk dan lain-lain adalah hal biasa yang di lakukan setiap menyambut tahun baru masehi. Semua itu adalah keliru, bahkan sangat keliru dan sesat. Karena kebiasaan-kebiasaan diatas adalah perilaku orang kafir, orang-orang yang haus kemewahan dunia tanpa mengingat kehidupan di akhirat. Mereka telah berbuat dosa sementara mereka telah di beri kenikmatan kehidupan di tahun baru. Semestinya mereka bersyukur bukannya berbuat seperti orang kufur.


Ingatlah, wahai kaum Muslimin akan ancaman ALLAH terhadap orang-orang yang berbuat dosa apalagi sampai mengingkari kenikmatannya. Allah telah berfirman dalam Al Qur'an surat Al An'am ayat 120 :









''wadzaruu zhaahira al-itsmi wabaathinahu inna alladziina yaksibuuna al-itsma sayujzawna bimaa kaanuu yaqtarifuuna''

''Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan.''
Didalam surat Ibrahim ayat 7, ALLAH mengancam kepada orang-orang yang tidak tahu mensyukuri nikmatnya, bahkan mengingkarinya. ALLAH telah berfirman :





''wa-idz ta-adzdzana rabbukum la-in syakartum la-aziidannakum wala-in kafartum inna 'adzaabii lasyadiidun''
''Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".


Kaum Muslimin yang di muliakan ALLAH


Lalu bagaimana tindakan kita memasuki tahun baru nanti? Sebagai orang muslim yang bukan hanya mementingkan kehidupan dunia saja tapi juga kehidupan akhirat, maka tindakan kita di dalam memasukI tahun baru ialah :

1. Bercermin pada kehidupan yang baru saja kita lalui di tahun sebelumnya. Jika ternyata pada tahun sebelumnya kita banyak berbuat kesalahan maka pada tahun mendatang ini kita harus mengubah sikap untuk berbuat kebajikan-kebajikan sebanyak-banyaknya. Tersebut dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah s.a.w., telah bersabda :

''Ittaqillaha haitsumaa kunta wa atba'issayya atal hasanaata tamhuhaa wa khaaliqinnaasa bikhuluqin hasanin.''
''Bertaqwalah kamu kepada Allah di mana kamu berada, ikutilah perbuatan jahat dengan kebaikan, maka kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergauli manusia dengan budi pekerti yang baik.''


2. Bilamana dalam masalah keduniaan sebelumnya kita mengalami kemunduran, maka carilah sebab kemunduran itu. Lalu dari cara baru yang sekiranya dapat mendatangkan kemajuan. Janganlah kemunduran pada tahun sebelumnya membuat putus asa. Sebab putus asa di dalam mengharap rahmat ALLAH dan pertolongan ALLAH dilarang dalam Ajaran Islam.

ALLAH berfirman dalam Al Qur'an surat Yusuf ayat 87 :











''yaa baniyya idzhabuu fatahassasuu min yuusufa wa-akhiihi walaa tay-asuu min rawhi allaahi innahu laa yay-asu min rawhi allaahi illaa alqawmu alkaafiruuna''


''Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
 3. Memperbanyak rasa syukur kepada ALLAH bilamana di dalam tahun yang baru dilalui itu memperoleh banyak kemajuan, baik dalam masalah duniawi maupun ukhrawi. Janganlah apa yang di capainya selama ini lalu membuat lupa daratan, sehingga dalam tahun berikutnya lalu berlaku sombong, atau membangga-banggakan apa yang telah di capainya selama ini. Ingat Qarun yang telah di laknat ALLAH karena berlaku sombong berkat keberhasilannya di dalam perniagaannya yang membawa dirinya semakin kaya. Padahal sebenarnya apa yang telah di capainya itu semata adalah anugerah ALLAH.

Perhatikan firman ALLAH dalam Al Qur'an surat Al Maidah ayat 6 :









''yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa qumtum ilaa alshshalaati faighsiluu wujuuhakum wa-aydiyakum ilaa almaraafiqi waimsahuu biruuusikum wa-arjulakum ilaa alka'bayni wa-in kuntum junuban faiththhahharuu wa-in kuntum mardaa aw 'alaa safarin aw jaa-a ahadun minkum mina alghaa-ithi aw laamastumu alnnisaa-a falam tajiduu maa-an fatayammamuu sha'iidan thayyiban faimsahuu biwujuuhikum wa-aydiikum minhu maa yuriidu allaahu liyaj'ala 'alaykum min harajin walaakin yuriidu liyuthahhirakum waliyutimma ni'matahu 'alaykum la'allakum tasykuruuna''

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit [403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh [404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.

[403] Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air. [404] Artinya: menyentuh. Menurut jumhur ialah: "menyentuh" sedang sebagian mufassirin ialah: "menyetubuhi".
 Sidang Jum'at yang berbahagia

Dari semua uraian diatas, maka tahulah kita sebagaimana seharusnya tindakan setiap muslim di dalam memasuki tahun baru. Kita tidak perlu meniru orang-orang yang tidak mengerti, apalagi meniru orang kafir yang berfoya-foya di dalam menyambut datangnya tahun baru. Datangnya tahun baru bagi kita berarti kita akan mengisi lembaran-lembaran hidup baru yang telah di bentangkan oleh ALLAH di hadapan kita. Maka kita harus berhati-hati, jangan sampai lembaran-lembaran itu lalu kita nodai dengan amal perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak ALLAH dan selera manusia yang berbudaya dan serta berkehendak luhur.

Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus bisa merubah sikap di dalam menyongsong datangnya tahun baru. Kita ingatkan mereka yang biasa menyongsong tahun baru dengan berpesta-pesta, berfoya-foya semalam suntuk di hotel-hotel, digedung-gedung pertemuan, di jalan-jalan di panggung-panggung gembira dan lainnya. Semua itu adalah tindakan yang keliru. Sebaliknya di saat-sat permulaan memasuki tahun baru, kita warnai dengan amal sholeh, meningkatkan ketaqwaan kepada ALLAH dan memperdekat diri kepada ALLAH. Dengan demikian maka pasti ALLAH melindunginya di dalam kehidupannya itu banyak mengandung berkah.

Akhirnya marilah kita panjatkan do'a kepada ALLAH semoga amal perbuatan kita yang telah lalu berupa kebajikkan diterima Oleh-Nya sebagai amal sholeh yang dapat kita petik kelak di akhirat, dan semua kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat selama itu di ampuni-Nya. Begitu pula semoga langkah kita selanjutnya di dalam memasuki tahun baru mendapat petunjuk dan taufik-Nya. Amin ya Rabbal Alamin.

Khutbah Jum'at ini disampaikan oleh khotib Ustad Sahidan hari Jum'at tanggal 30 Desember 2011 di sebuah Masjid di Jl. Tipar Cakung di Gang Abdul Gani, kebetulan admin sholat Jum'at di masjid ini juga, akhirnya saya beranikan(belum kenal ustadnya) untuk memohon salinan khutbahnya dan admin poskan di blog ini.

Semoga bermanfaat untuk sahabat blogger MWB semuanya.

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun