Wednesday, May 2, 2012

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot.com : Perang Badar Al-Kubra : Persiapan Tentara Quraisy dan Tentara Islam di Badar.


Sesudah tentara Islam mendapat tempat yang teduh, dan keadaan air rasanya tidak akan kekurangan serta berbenteng di gunung-gunung yang begitu kokoh seakan-akan sebagai benteng dari baja, lagi pula tempat bagi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah selesai diperbuat, dan keadaan kemah-kemah yang dipergunakan tempat beristirahat oleh masing-masing tentarapun telah selesai diperbuat juga, maka datanglah ketika itu pasukan tentara Musyrikin Quraisy dengan sombong dan congkaknya ke Badar juga.


Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam setelah melihat kedatangan tentara Quraisy yang begitu sombong dan congkak, lalu menghadapkan hati sanubarinya kepada TUHAN sambil memohon :

''Ya ALLAH ! Itulah kaum Quraisy telah datang dengan sombong dan congkaknya. Ia memusuhi kepada Engkau, menyalahi perintah-pwrintah Engkau dan mendustakan Rasul Engkau. Ya ALLAH ! Maka pertolongan yang telah Engkau janjikan kepada hamba itulah yang hamba mohon.''

''Ya ALLAH ! Binasakanlah mereka itu besok pagi hari.

''Ya ALLAH ! Janganlah Engkau meninggalkan hamba, Ya ALLAH ! Hamba memohon pada Engkau barang apa yang telah Engkau janjikan pada hamba.''

''Ya ALLAH ! Hamba memohon kepada Engkau akan janji dan perjanjian Engkau. Ya ALLAH ! Jika Engkau berkehendak (mengalahkan pada hamba), tidak akan Engkau disembah.''


Diriwayatkan waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berulang-ulang memohon kepada ALLAH, sehingga Abu Bakar r.a. ketika itu memegang kepada selendang dan bahu Nabi seraya berkata :

''Ya Nabi ALLAH ! Cukup bagi engkau permohonan pada Tuhan engkau. Karena sesungguhnya Tuhan akan meluluskan pada engkau segala apa yang Dia telah berjanji pada engkau.''


Waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu keluar dari arasy seraya berkata :

''Akan dikalahkan pasukan itu dan mereka itu akan membalik kebelakang.''


Yakni : Pasukan tentara Quraisy akan kalah dan akan bubar kembali dengan membawa kerugian yang amat besar.


Kepala tentara Qurasiy waktu itu menyuruh seseorang yang bernama Umair bin Wahab Al-Jamhy supaya ke tempat tentara Islam untuk menghitung banyaknya tentara Islam. Umair lalu datang ketempat tentara Islam lalu menghitung banyaknya, lantas kembali menerangkan kepada kepala tentara Qurasiy, bahwa tentara Muhammad 300 orang lebih sedikit.


Umair berkata juga : ''Sekalipun begitu, cobalah kita tilik dulu dari jauh dan dari atas gunung, apakah memang hanya itu belaka adanya tentara Muhammad, ataukah ada lagi yang tersembunyi ? Sebab saya khawatir, kalau Muhammad ada menyembunyikan tentaranya dari belakang gunung ini atau itu.''


Perkataan Umair yang sedemikian itu diterima baik oleh pimpinan pasukan Quraisy, dan mereka lalu berangkat bersama Umair naik ke atas gunung dekat lembah Badar. Mereka masing-masing setelah sampai diatas gunung, lalu melihat kesebelah bawah kekanan dan kekiri, kedepan dan kebelakang, tetapi mereka tidak melihat sesuatu apapun. Memang sungguh sungguh tentara Muhammad hanya itulah adanya. Kemudian daripada itu, ketika itu dalam pasukan Quraisy timbul pula suatu kekacauan yang hebat kekacauan yang ditimbulkan oeh seorang dari antara kepala pasukan sendiri, ialah Utbah bin Rabi'ah.


Utbah waktu itu dengan mendadak berpendapat, bahwa berperang dengan Muhammad jangan dilanjutkan, karena buka semestinya kalau tentara Quraisy berperang dengan Muhammad dan tentaranya, karena sebagian dari tentaranya dari pada famili kaum Quraisy sendiri.


Oleh sebab itu timbulnya pendapat Utbah ini, lalu timbul perdebatan dan pertengkaran mulut dengan Abu Jahal, sehingga ketika itu Abu Jahal mengatakan, bahwa Utbah penakut, pengecut dan sebagainya.


Dan ketika timbul perdebatan tadi, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengetahui dari jauh dan ketika itu juga pandangan tentara Islam ketika melihat tentara Quraisy tidak merasa takut dan gentar atau khawatir sedikitpun.


Pendapat Utbah tadi setelah diperbincangkan oleh kepala-kepala pasukan, maka akhirnya Utbah kalah suara dan diputuskan oleh kepala-kepala pasukan Quraisy, bahwa peperangan di lanjutkan.


Bagi tentara Quraisy biar merasa bangga dan sombong melihat tentara Islam, maka ketika itu datanglah Iblis dengan diiringkan tentara berpuluh-puluh banyaknya. Iblis menyerupai akan rupanya kepala qabilah Bani Mudlij (Suraqah bin Malik) bersama kaum qabilahnya. Iblis berkata kepada kepala-kepala pasukan tentara Quraisy : ''Kamu jangan takut memerangi Muhammad dan tentaranya, kalau kamu akan kalah, kita dari belakang membela kepadamu. Pendek kata, kamu tidak akan kalah.''


Dalam pada itu, tiba-tiba seketika itu datanglah malaikat Jibril mengejar kepada Iblis. Maka seketika iyu juga, Iblis dan pengiringnya melarikan diri. Dan ketika Iblis melarikan diri, oleh seorang pahlawan Quraisy ditanya : ''Hendak kemana engkau hai Suraqah ? Engkau sudah sanggup hendak membela kita, tetapi mengapa engkau sekarang hendak pergi dari sini ?''''


Iblis menjawab : ''Sudahlah, saya melihat barang apa yang kamu tidak melihat.''


Kemudian waktu itu ada seorang pahlawan Quraisy yang dengan sombong keluar lebih dulu dari barisan tentaranya. Pahlawan tersebut bernama Aswad bin Abdul-Asad al Makhzumy. Ia keluar terus berjalan menuju ke kolam-kolam yang telah penuh air bagi tentara Islam, sambil berkata : ''Saya bersumpah dengan nama ALLAH. Saya akan merusak kolam-kolam mereka jika tidak dapat lebih baik saya mati.''


Oleh sebab itu, seketika itu terdengarlah oleh sahabat Hamzah, lali oleh beliau dikejarlah Aswad. Kemudian setelah ternyata ia hendak merusak kolam kepunyaan tentara Islam, lalu didahului dengan pukulan yang sekeras-kerasnya oleh sahabat Hamzah, maka seketika itu juga jatuhlah Aswad seraya mengucurkan darah yang tidak sedikit, karena dari pukulan Hamzah yang begitu hebatnya, dan seketika itu juga mampuslah Aswad dengan mandi darah.


Selanjutnya sebagai biasa bagi bangsa Arab seumumnya terutama bagi bangsa Quraisy, apabila hendak berperang, maka dari antara pahlawan-pahlawan lebih dulu harus bertanding dan beradu kekuatan dengan pahlawan-pahlawan musuhnya seorang lawan seorang. Maka dari itu waktu sebelum terjadi pertempuran dan peperangan, kepala tentara Quraisy minta dan menantang dengan secara sombong kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam supaya mengeluarkan tiga orang dari pahlawan tentaranya untuk bertanding dan beradu kekuatan dengan pahlawan-pahlawan Quraisy. Akhirnya dari tentara Islam mengeluarkan tiga orang pahlawan juga.


Maka sesudah tentara Quraisy mengeluarkan 3 orang pahlawannya yang gagah berani di tengah medan perang yang akan dipergunakan berperang. Maka Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu bersabda kepada 3 orang pahlawan tentaranya dari golongan Anshar. Adapun 3 orang pahlawan tentara Quraisy tadi ialah :

1. Utbah bin Rabi'ah,

2. Syaibah bin Rabi'ah,

3. Walid bin Utbah


Adapun dari pahlawan tentara Islam yang disuruh keluar oleh Nabi, ialah :

1. Auf bin Al-harits,

2. Mu'adz bin Harts, dan

3. Abdullah bin Ruwahah,

Masing-masing dari sahabat Anshar.


Sesudah tentara Islam ini setelah keluar dan berada di tengah medan peperangan, lalu ditanya oleh masing-masing yang akan bertanding : ''Siapakah engkau ? Dan dari keturunan siapakah engkau itu ?'' Beliau-beliau itu sudah tentu menjawab : ''Dari golongan Anshar, dan dari Madinah.''


Waktu itu oleh pahlawan Quraisy tadi di tolak dengan ejekan : ''Ah, bukan sepatutnya kalau kita bertanding dengan kamu, karena kamu bukan dari bangsa kita, Percuma kalau kamu bertanding dengan kita.'' Mereka lalu berteriak meminta Muhammad kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.


''Ya Muhammad ! Keluarkanlah 3 orang dari golongan kita (Quraisy) dan yang dari keturunan Hasyim.'' oleh sebab itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu menyuruh 3 orang Anshar tadi supaya mengundrkan diri, dan menyuruh juga kepada 3 orang pahlawannya yang dari golongan bangsa Quraisy dan dari Bani Hasyim. Ialah :

1. Hamzah bin Abdul Muththalib,

2. Ali bin Abi Thalib, dan,

3. Ubaidah bin Al-Harits.


Sahabat Hamzah, sahabat Ali dan sahabat Ubadah seketika itu juga berdiri dengan tegak, terus keluar dari tempatnya masing-masing dan menuju ke tengah medan pertempuran, lalu mendekati mereka masing-masing yang sombong itu. Kemudian setelah masing-masing berdekatan dan berhadapan muka, lalu mereka berkata dengan cara yang sangat sombong : ''Siapakah kamu sekalian ?''


Sahabat Ubaidah menjawab : ''Saya Ubaidah bin Al-Harits.''

Sahabat Hamzah menjawab : ''Saya Hamzah bin Abdul Muththalib.''

Sahabat Ali menjawab : ''Saya Ali bin Abi Thalin.''


Mereka berkata : ''Ya sudah sepatutnya kalau kami bertanding dengan kamu. Kita dari Quraisy, dan kamu dari Quraisy.''


Kemudian pertandingan beradu kekuatan dimulai seorang dengan seorang, sahabat Ubaidah dengan Utbah, sahabat Hamzah dengan Syaibah, dan sahabat Ali dengan Walid. Maka setelah bertemu satu persatu saling memukul dan beradu kekuatan. Sahabat Hamzah tidak berhenti-hentinya memberi pukulan kepada Syaibah hingga mati, sahabat Ali tidak berhenti-henti memberi pukulan kepada Walid sampai tewas jiwanya, dan sahabat Ubaidah diberi pukulan yang sekeras-kerasnya oleh Utbah yang yang berakhir sahabat Ubaidah dapat terpukul dengan senjata tajam oleh Utbah disebelah lututnya sehingga lututnya dengan kakinya hampir putus. Sebab itu sahabat Ubaidah lalu jatuh, dan segera lalu diangkat oleh Sahabat Hamzah dan sahabat Ali dan dibawa kehadapan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Kemudian sahabat Hamzah dan sahabat Ali kembali kemedan pertandingan lalu bertanding dengan Utbah, dan dalam sekejap saja, Utbah dapat terpukul oleh sahabat Ali sampai menghembuskan nafasnya dengan sengsara.


Keadaan sahabat Ubaidah setelah di hadapan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu diperintah oleh beliau supaya berbaring diatas tikar beliau, maka setelah terlentang di atas tikar, sahabat Ubaidah lalu berkata :

''Tidakkah ini (mati) syahid, Ya Rasulullah ?''''


Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata : ''Sesungguhnya saya menyaksikan, bahwa engkau itu mati syahid.''


Maka seketika itu juga, wafatlah sahabat Ubaidah dengan membawa perasaan sangat gembira.

''INNAA LILLAHI WA INNAA ILAIHI RAAJIUUN''


Dan dengan sebab adanya pertandingan tadi, ketika itu ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang bunyinya :

''Kedua golongan ini saling berbantahan, mereka berbantahan tentang TUHAN mereka.''


Jadi dalam pertandingan tadi tentara Quraisy kehilangan tiga orang pahlawan, dan tentara Islam kehilangan seorang pahlawannya, dan dengan kejadian ini menjadi suatu tanda (baca : alamat), bahwa dalam peperangan nanti akan di dapat oleh kaum Muslimin.


1 comment:

  1. asalamualaikum wr wb....
    langsung aja sob, mau nanya nih.
    sob.. imam hijroh yg di mywapblog di hapus t???


    oh ya, klo sobat berkenan tukeran link yukk....
    www.mahsus.co.cc
    www.shodiq.pun.bz

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan santun