Saturday, May 26, 2012

Umat Islam Malang Menolak Dibukanya Resto dan Spa Maksiat Dhoghadho

Malang (SI ONLINE) - Resto dan Spa Dhogadho yang berlokasi di Jalan Tlogomas, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu malam (16/5/2012) didatangi puluhan umat Islam dan tokoh masyarakat Kota Malang.

Massa yang sudah berkumpul sejak ba’da Isya melakukan penempelan poster dan spanduk penolakan terhadap kehadiran Resto & Spa Dhoghadho.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa Dhoghadho ini merupakan tempat maksiat berkedok Resto & Spa. Didalamnya disediakan minuman keras, hiburan “esek-esek” dan transaksi prostitusi, yakni pijat plus-plus dengan wanita berpakaian seronok, karaoke yang tidak lepas dari minuman keras, dan mandi uap (spa) bercampur antara laki-laki dan perempuan dalam kondisi telanjang hanya ditutup handuk.

Ustadz Ahmad Ghozali, warga setempat sekaligus koordinator aksi penolakan tersebut, mengatakan bahwa dibukanya tempat maksiat Dhoghadho ini sangat membahayakan warga dan kaum Muslimin. “Bagaimana tidak, kawasan Tlogomas yang merupakan kawasan pendidikan dan terdapat banyak masjid, dinodai kehadiran tempat maksiat seperti itu. Padahal dua bulan sebelumnya umat Islam dan warga telah menutup kafe maksiat “Belok Kiri”, yang berada tidak jauh dari Resto & Spa Dhoghadho, masih satu wilayah RT 03” jelasnya.

Ia juga menyesalkan sikap Ketua RT 03 yang bersifat munafik, yang mendukung kemaksiatan, dengan hadirnya tempat maksiat kafe Belok Kiri dan Resto & Spa Dhoghadho di wilayah yang sama, yakni RT 03 RW 07 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Wilayah RT 03 telah berkali-kali menjadi sarang maksiat, dengan ketua RT yang sama. “Pertemuan dengan pihakRT sudah dilakukan, namun yang terjadi adalah warga dan umat Islam dibenturkan dengan preman”, tambahnya.

Setelah didesak warga, pihak RT 03 berjanji menyelesaikan masalah, namun ketika dikonfirmasi kepada Lurah Tlogomas, pihak Kelurahan Tlogomas mengaku Ketua RT 03 belum menemuinya. Satu minggu kemudian Ustadz Ahmad Ghozali bersama warga dan tokoh masyarakat berinisiatif mencari tahu sejauh mana perizinan Dhoghadho. Ternyata izin HO (gangguan) tetangga kanan kiri sudah lepas, artinya sudah ditandatangani. Dan menurutnya, inilah kelicikan orang kafir. Resto & Spa Dhoghadho Tlogomas adalah bisnis esek-esek milik seorang kafir cina bernama Franky Setiawan, yang mempunyai beberapa usaha sejenis di beberapa tempat selain di Tlogomas, diantaranya di daerah Beji, Kota Batu.


Untuk memuluskan usaha maksiat ini, Franky menggunakan segala cara, mulai dari aksi kekerasan preman yang dibenturkan dengan warga hingga memberi uang sogokan dengan kedok pendanaan acara jaran kepang beberapa minggu lalu. Sehingga sangat disesalkan sikap Ketua RT 03 yang bersifat munafik, yang sengaja membiarkan tempat maksiat berulangkali hadir di wilayah yang dipimpinnya.

Karena sangat resah dengan kehadiran tempat maksiat Resto & Spa Dhoghadho tersebut, terwujudlah kesepakatan dari unsur elemen lembaga pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), lembaga pendidikan setingkat SMK yang ada di kawasan Tlogomas, dari para takmir masjid dan tokoh-tokoh masyarakat. Semuanya memberikan tandatangan, intinya menolak tempat maksiat Resto & Spa Dhoghadho yang merusak generasi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi penutupan berlangsung lancar tanpa perlawanan berarti dari pihak Dhoghadho. Puluhan umat Islam dari berbagai elemen dan warga setempat melakukan pemasangan spanduk dan poster di dua titik, yakni sekitar pintu masuk Terminal Landungsari, tidak jauh dari lokasi Dhoghadho dan di sekitar tempat maksiat Resto & Spa Dhoghadho.


Ke depannya, jelas Ustadz Ahmad Ghozali, umat Islam tidak akan berhenti pada penutupan tempat maksiat Resto & Spa Dhoghadhoini saja, namun juga akan bergerak di segenap penjuru Malang. Masih banyak PR pemberantasan kemaksiatan dan kemungkaran di daerah Malang. “Kita berusaha menjalin ukhuwah, persatuan umat Islam, berusaha bisa bergerak bersama-sama untuk amar ma'ruf nahi mungkar,” pungkasnya.
Wujudkan Malang Raya bersyari'at Islam dan bersih dari maksiat! Allahuakbar!

Aksi Umat Islam TOLAK IBLIS LADY GAGA

SERUAN FORUM UMAT ISLAM (FUI)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Forum Umat Islam (FUI) mengajak dan menyerukan kaum Muslimin, anggota ormas Islam, jamaah Majelis Taklim, DKM, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), para santri dan sebagainya untukmengikuti Aksi Umat Tolak Iblis Lady Gaga. Lady Gaga adalah artisporno Amerika, anggota Illuminati dan pemuja iblis Lucifer, yang akan merusak akidah dan akhlak generasi muda bangsa Indonesia.
AKSI KONVOI TOLAK LADY GAGA
Jumat, 25 Mei 2012 Pkl. 13.30 (ba’da shalat Jumat) – selesai
Start: Depan Kantor MENKOPOLHUKAM, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakpus konvoi ke Polda Metro Jaya dan Mabes Polri

Peserta: khusus ikhwan (laki-laki) dan berkendaraan
Diharapkan berbusana putih-putih dan membawa atribut ormas/Majelis Taklim/DKM masing-masing

AKSI SEJUTA UMAT TOLAK LADY GAGA

Jumat, 1 Juni 2012, Pkl. 13.30 (ba’da shalat Jumat) - selesai

Start: Polda Metro Jaya, longmarch ke Mabes Polri dan Stadion Gelora Bung Karno (GBK)

Peserta: Umum (laki-laki dan perempuan)
Diharapkan berbusana putih-putih, membawa/memakai atribut Ormas/Majelis Taklim/DKM/Kampus/Mahasiswa masing-masing danmembawa perbekalan konsumsi pribadi secukupnya.

Ingat, Indonesia adalah NEGARA KETUHANAN bukan NEGARA KESETANAN!!

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Informasi:
Bernard Abdul Jabbar HP. 085692617850
Maman Suryadi HP. 0812886666655

Gaga Tak Mau Ubah Penampilan, Misinya Mau Baptis Pengikut Setan

Singapura (SI ONLINE) - Terbantahkan sudah pendapat kalangan yang meminta artis porno Lady Gaga berpenampilan sesuai tradisi di Indonesia. Pasalnya, manajemen artis iblis itu lebih memilih membatalkan konser dibandingkan harus mengubah penampilan. Demikian disampaikan manajer penyanyi Amerika Serikat tersebut, Troy Carter, seperti dilansir kantor berita AFP , Kamis (24/5/2012).

"Kami akan melewatkannya (jadwal konser)," kata Carter pada konferensi musik di Singapura. Carter bersikeras bahwa Lady Gaga tak akan mengubah penampilannya dalam konser-konser mendatang.
"Kami menggelar show sebagaimana adanya. Ini show yang sangat 'spesifik', ini penonton yang 'sangat spesifik'," tegas Carter.

Menurut Carter, penolakan-penolakan tersebut lebih ke soal apa yang diwakili Lady Gaga, bukan semata soal kostum atau aksi panggung wanita itu. "Anda berurusan dengan beberapa hal yangberbeda, Anda berurusan dengan politik... Anda berurusan dengan agama. Itu sedikit lebih rumit daripada soal dia mengubah pakaiannya," cetusnya.

Benar Kata Opick

Sebelumnya penyanyi lagu-lagu religi Aunur Rofiq Lil Firdaus atau Opick menilai kedatangan Lady Gaga ke Indonesia hanya untuk membaptis pengikut setan. "Lady Gaga ke sini (Indonesia, red) karena ada 100 ribu penonton yang akan dibaptis untuk masuk sebagai pengikut setan," kata Opick di Cilacap seperti dirilis ANTARA.

Opick mengatakan hal itu usai menghibur masyarakat dalam kegiatan Pasar Rakyat yang diselenggarakan Pengurus Besar Nahdatul Ulama bersama Sinar Mas Group dan sejumlah perusahaan lainnya di Lapangan PJKA Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, 19--20 Mei 2012.

Ia mengaku tidak setuju dengan rencana kedatangan Lady Gaga untuk berkonser di Indonesia. "Masak saya harus membela setan," kata pelantun lagu "Tombo Ati" ini.

Rep: shodiq ramadhan

Total Utang Indonesia Rp 1.803,49 Triliun

Liputan6.com, Jakarta: Total utang Indonesia hingga Maret 2012 mencapai Rp 1.859,43 triliun, naik Rp 55,94 triliun dari posisi di akhir 2011 yang nilainya Rp 1.803,49triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah berada di level 25,7 persen pada Maret tahun ini.

Jika dihitung dengan denominasi dolar Amerika Serikat, jumlah utang pemerintah pada Maret silam mencapai US$ 202,55 miliar. Jumlah ini naik dari posisi di akhir 2011 yang mencapai US$ 198,89 miliar. Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Rabu (25/4).

Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp 612,77 triliun dan surat berharga US$ 1.246 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Maret tahun ini sebesar 25,7 persen.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintahpusat hingga akhir Maret 2012 adalah:
*. Bilateral: Rp 370,42 triliun
*. Multilateral: Rp 25,36 triliun
*. Komersial: 215,44 triliun
*. Supplier: Rp 450 miliar
*. Pinjaman dalam negeri Rp 1,11 triliun Sementara total surat utang yang telah diterbitkan pemerintah sampai Maret 2012 mencapai 1.246,66 triliun. Naik dibandingkan posisi di akhir 2011 yang sebesar Rp 1.859,43 triliun.

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:
*. 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
*. 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
*. 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
*. 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
*. 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
*. 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
*. 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
*. 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
*. 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
*. 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
*. 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
*. 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
*. Maret 2012: Rp 1.859,43 triliun (25,7%)

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tengah mempersiapkan gerakan penghematan nasional. Gerakan ini diharapkan bisa jadisolusi lonjakan subsidi bahan bakar minyak atau BBM bila tahun ini harga minyak dunia kian melonjak dan mencegah utang baru.( www.vibiznews.com /BOG)

Friday, May 25, 2012

KEBANGKITAN ISLAM : ZAMAN BARU



Peta dunia berubah total. Kerajaan Dinasti Utsmaniyah telah sirna (1922). Wilayah-wilayahnya menjadi wilayah jajahan negara-negara Barat. Kekuatan baru mulai tumbuh, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Pada saat tumbangnya Daulah Utsmaniyah (1922), Abad Hijriyah telah memasuki paro kedua abad ke-14. Pada abad inilah wilayah-wilayah yang terlepas dari kekuasaan Utsmaniyah di bawah jajahan negara-negara Barat bergerak dengan berbagai perjuangannya untuk mencapai kemerdekaannya dan berdiri menjadi negara yang mendiri, yang tidak lagi di bawah kekuasaan-kekuasaan manapun, yang pada langkah selanjutnya adalah menjadi Negara-negara Non blok (KTT Bandung 14-18 April 1955).



Indonesia setelah terjajah selama 350 tahun (sejak masuknya Cornelis de Houtman tahun 1595) merdeka pada 17 Agustus 1945. India dan Pakistan merdeka dari Inggris tahun 1947. Filipina merdeka dari Amerika Serikat tahun 1946. Malaysia merdeka dari Inggris tahun 1957. Brunai Darussalam merdeka dari Inggris tahun 1974. Siria lepas dari Perancis tahun 1946. Jordania lepas dari Inggris tahun 1946. Uni Emirat Arab merdeka dari Inggris tahun 1971. Kuwait lepas dari Inggris tahun 1961. Sedangkan negara-negara Afrika, Maroko merdeka dari Perancis tahun 1956, Aljazair lepas dari Perancis tahun 1962. Tunisia dari Perancis tahun 1956, Libya lepas dari Italia tahun 1951, Sudan lepas dari Inggris tahun 1956, Somalia lepas dari Inggris dan Italia tahun 1960.



Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Organization adalah organisasi lnternasional yang didirikan pada tahun 1945, tepatnya Piagam PBB ditandatangani pada tanggal 24 Oktober 1945. Dengan tujuan utama menjamin perdamaian dunia, menjamin berlakunya hak-hak asasi manusia, dan berusaha meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat dunia. Untuk mencapai tujuan itu, PBB berusaha membantu menyelesaikan setiap pertentangan dengan jalan damai, walau tidak semuanya berhasil. Untuk menghindarkan terjadinya peperangan, PBB menegaskan bahwa setiap negara harus menghormati kedaulatan negara lain.



PBB dengan tujuannya yang mulia itu, belum dapat menyatukan kekuatan dunia di paro kedua abad ke-20 ini. Dunia terbagi menjadi dua kekuatan besar, Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat yang dikomandani oleh Amerika Serikat, sebaik saja PBB didirikan, empat tahun kemudian mendirikan Pakta Pertahanan yang sangat terkenal dengan NATO ( North Atlantic Treaty Organization ), merupakan suatu organisasi pertahanan militer bersama negara-negara Atlantik Utara (Eropa Barat dan Amerika Utara), didirikan pada tahun 1949. Negara-negara penandatangan perjanjian NATO adalah Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Denmark, lnggris, Italia, Kanada, Luxemburg, Norwegia, Perancis, Portugal dan Islandia. Yang pada tahun-tahun selanjutnya keanggotaannya terus bertambah.



Tujuan didirikannya pakta pertahanan ini adalah untuk menghadapi kemungkinan intervensi militer dari Uni Soviet kawan-kawannya negara komunis. Oleh sebab itu, dalam satu pasal perjanjian itu dikatakan bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota NATO juga berarti serangan terhadap seluruh negara anggota NATO. Organisasi ini di samping kerjasama pertahanan militer, juga merupakan kerjasama dalam bidang politik dan ekonomi.



Sedangkan Blok Timur dikomandani oleh Uni Soviet (komunis). Sebuah kerjasama pertahanan militer di antara negera-negara komunis di Eropa Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet didirikan, yang dikenal dengan PAKTA WARSAWA. Kerjasama ini ditandatangani di Warsawa (ibukota Polandia), pada 14 Mei 1955 sebagai reaksi atas berdirinya kerja sama militer di antara negara-negara Barat (NATO). Pada awal berdirinya pakta pertahanan negara-negara komunis di Eropa Timur ini beranggotakan delapan negara : Uni Soviet (sebagai pimpinan), Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Cekoslowakia, Bulgaria, Albania, dan Rumania. Sesuai dengan tujuannya, yakni untuk menghadapi kekuatan militer NATO, Pakta Warsawa menghimpun kekuatan militer yang sangat besar jumlahnya.



Pakta Warsawa dan NATO menjadi lambang persaingan militer dan perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dan satu lagi kekuatan yang menghimpun diri adalah kekuatan dunia ketiga, yang menghimpun diri dalam satu gerakan negara-negara Non Blok, yaitu kelompok negara-negara yang tidak tergabung dalam Blok Barat maupun Blok Timur, dan tidak terlibat dalam persaingan dua raksasa dunia itu, tapi sebaliknya berusaha membantu mencapai perdamaian dunia tanpa harus didikte atau dipengaruhi oleh dua raksasa dunia tersebut. Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955 telah mengilhami lahirnya gerakan Non Blok. Lima tokoh dunia yang dianggap sebagai pelopor pembentukgerakan Non Blok adalah Presiden Yugoslavia Tito, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasir, Perdana Menteri India Jawaharal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Ghana Kwame Nkrumnah. Keanggotaan gerakan Non Blok terdiri atas negara-negara Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa.



Di samping itu, Dunia Arab pada 22 Maret 1945 membentuk persatuan negara-negara Arab yang dinamakan Liga Arab ( Arab League ) atau Aljamia al Arabiyya , dengan tujuan menjamin kemerdekaan, mempererat hubungan dan persaudaraan, serta mengadakan kerjasama ekonomi, politik, dan militer di antara anggotanya. Pada awal berdirinya beranggotakan tujuh negara dan terus berkembang keanggotaannya ke seluruh negara-negara Arab di Timur Tengah.



Dalam perjalanannya, dua kekuatan raksasa Barat dan Timurlah yang menguasai percaturan perjalanan sejarah kepemimpinan dunia. Sampai dengan dekade terakhir abad ke-20. Dan baru berubah setelah Blok Timur yang dimotori oleh Uni Soviet dengan Pakta Warsawanya bubar. Terjadinya reformasi di Uni Soviet yang disponsori oleh Presiden Gorbachev yang terkenal dengan program glasnot dan perestroika mengakibatkan terjadinya perubahan politik di negara-negara komunis Eropa Timur, bubarnya Pakta Warsawadan bahkan bubarnya Uni Soviet itu sendiri. Oktober 1990 Jerman Timur bersatu kembali dengan Jerman Barat, 31 Maret 1991 Pakta Warsawa dibubarkan, dan bersamaan dengan pengunduran diri (berhentinya) Gorbachev sebagai presiden Uni Soviet 25 Desember 1991 dan pada tutup tahun 1991 itulah Uni Soviet runtuh. Akibatnya kekuatan dunia hanya berada di satu adidaya Amerika atau Blok Barat. Kekuatan-kekuatan lainnya menjadi tidak dapat mengimbangi kedigdayaannya

KEBANGKITAN ISLAM : PETA DUNIA BERUBAH



Perang Dunia I ( 1914 – 1918 ) dimenangkan oleh Sekutu (Inggris, Perancis, USA dll). Pada musim gugur, semangat orang Jerman rontok. Rakyat menderita kelaparan. Pemberontakan terjadi di lingkungan Angkatan Bersenjata. Pembelotan menjadi umum, demonstrasi revolosioner bermunculan. Kaisar turun tahta. dan sebuah Republik Jerman diumumkan. Akhirnya pada 11 November 1918 Jerman menandatangani gencatan senjata menurut syarat-syarat Sekutu dan berakhirlah Perang Dunia I. Perjanjian Versailles 28 Juni 1919 ditandatangani dengan membebankan rampasan perang pada Jerman. Empat kekaisaran ambruk Jerman, Austria, Turki dan Rusia. Korban perang seluruhnya hampir mencapai 10.000.000 orang meninggal, ditambah 20.000.000 luka-luka. Penderitaan yang disebabkan perang menimbulkan kemasygulan umum yang menyebabkan orang meletakkan kepercayaan kepada Liga Bangsa-Bangsa yang baru dibentuk untuk memelihara perdamaian.



Di penghujung Perang Dunia I, tumbuh kekuatan baru di front timur Eropa,dengan berdirinya Uni Soviet Rusia, diawali sejak jatuhnya kerajaan Dinasti Romanov oleh kudeta September 1917, melahirkan Revolusi Oktober 1917, yang pada klimaksnya proklamasi Uni Soviet menjadi negara ateis pada 5 Februari 1918. Dalam percaturan internasional kemudian Uni Soviet Rusia menjadi Negara adikuasa.



Persengketaan dunia yang kedua terjadi dari tahun 1939-1945, sejarah mencatatnya sebagai Perang Dunia II. Jerman, Itali, dan Jepang, membentuk Pakta Axis (Poros), dan terciptalah Poros Berlin-Roma-Tokyo, bertempur melawan negara-negara Sekutu. Pada putaran pertama, perang dapat dimenangkan oleh Poros (Jerman, Itali, Jepang). Poros tak tertandingi. Di Eropa tinggal Inggris yang dapat bertahan sendiri, negara-negara Afrika diduduki oleh Poros. Di Asia, Jepang dapat menduduki Vietnam sebagai batu loncatan untuk memperluas kekuasaannya di Asia Pasifik. Dengan timbulnya Poros yang agresif, Liga Bangsa-Bangsa tidak dapat lagi berfungsi dan diharapkan sebagai lembaga kepentingan penjaga perdamaian internasional, dan Jerman secara sepihak tidak mengakui lagi Perjanjian Versailles.



Amerika Serikat sementara itu belum secara langsung melibatkan diri ke dalam perang. Negara ini hanya melakukan sanksi-sanksi politik dan ekonomi terhadap Jerman dan Italia. Tatkala Jerman mendadak melancarkan serangan terhadap Uni Soviet (Juni 1941), Amerika Serikat mulai semakin terlibat perang. Amerika menduduki Eslandia dan Greenland. Selanjutnya, Amerika mengumumkan perang terhadap Jepang (8 Desember 1942) juga terhadap negara-negara Poros lainnya, setelah Jepang menyerbu dan menghancurkan armada laut Amerika di Pearl Harbor, Hawaii (7 Desember 1942). Selanjutnya, Jepang (1942) terus melaju, dan dapat menaklukkan Filipina, sejumlah pulau di Pasifik, dan seluruh Asia Tenggara. Pada musim panas tahun 1942, daerah kekuasaan Jerman di Eropa lebih luas dari daerah manapun sejak zaman Romawi Kuno. Pada tahun itu juga, Jerman dan Italia akan mengepung laut Tengah dan menggabungkan diri dengan sekutunya Jepang di India.



Arus balik terjadi sejak kemenangan penting pertama Amerika Serikat dalam Perang Midway dan Laut Karang (Juni 1942). Di Afrika Utara, berbagai kemenangan dicapai oleh pasukan sekutu, kemenangan Jendral Montgomery di al-Amin (Mesir) 1942. disusul oleh pendaratan tentara Amerika di Al-Jazair. Di bawah pimpinan Jendral Mac Arthur dapat merebut kembali Filipina (1945). Pasukan Uni Soviet menerobos jauh ke wilayah Polandia, Hungaria, dan mendesak pasukan Poros dari Balkan. Kemenangan Uni Soviet mengawali perubahan radikal kebijakan luar negerinya. Perang bukan hanya untuk membebaskan daerah sendiri, namun juga untuk memperluas wilayah, pengaruh, dan wibawanya di Eropa Timur. Dari titik ini tumbuh persaingan, yang kelak setelah perang akan muncul persaingan perebutan pengaruh antara Uni Soviet dan Amerika Serikat.



April 1945 tentara Jerman telah patah dan Jerman menyerah tanpa syarat. Perang di Eropa berhenti, seluruh benua Eropa bagian Timur diduduki oleh Rusia, dan selebihnya oleh Sekutu. Pasukan Inggris dan Amerika dipindahkan ke Timur Jauh, secara perlahan-lahan dan susah payah, pulau-pulau yang telah diserbu dan dikuasai Jepang direbut kembali. Pihak Sekutu melancarkan serangan udara hebat yang menghancurkan industri Jepang, dan setelah dijatuhkannya bom atom di Hirosima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki beberapa hari kemudian, Jepang menyerah (14 Agustus 1945) dan penandatanganan penyerahannya dilaksanakan pada 2 September 1945. Perang Dunia II selesai. Kerugian perang sangat besar di kedua pihak (Sekutu maupun Poros). Jerman kehilangan 8% penduduknya, Uni Soviet kehilangan 10%, dan jumlah korban perang seluruhnya diperkirakan mencapai 40 juta orang. Dan akibat Perang Dunia II ini, dibentuklah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).



Post Terkait :



[align=center]Kebangkitan Islam yang ALLAH janjikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam



KEBANGKITAN ISLAM : ABAD XV HIJRAH MERUPAKAN ABAD KEBANGKITAN ISLAM?



KEBANGKITAN ISLAM : Dunia Islam Setelah Wafat Rasulullah



KEBANGKITAN ISLAM : ABBASIYAH ( BANI ABBAS)



KEBANGKITAN ISLAM : DINASTI UTSMANI : 1300-1922 M



Walhamdulillahi Rabbil'alamin

KEBANGKITAN ISLAM : DINASTI UTSMANI : 1300-1922 M



Dinasti Utsmaniyah adalah Khilafah Islam yang berpusat di Turki. Merupakan satu di antara tiga kekhilafahan besar. Dalam sejarah Islam, Dinasti Utsmaniyah merupakan rentetan khilafah besar setelah Dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Terdiri dari 39 sultan yangmemerintah selama hampir 7 abad. Kaum Utsmaniyah adalah orang-orang Turki Oghuz yang berasal dari Asia Tengah dan menciptakan negara luas, yang akhirnya mencakup seluruh Eropa Tenggara sampai perbatasan utara Hongaria, Anatolia, Timur Tengah hingga perbatasan Iran, pantai Mediterania di Afrika Utara hingga hampir ke Samudra Atlantik.



Pemerintahan Sultan Sulayman menandai puncak kekuasaan dan kemakmuran Utsmaniyah serta perkembangan tertinggi dalam sistempemerintahan, sosial, dan ekonomi. Sultan Sulayman bergelar Sulayman Agung, karena pada masanya wilayahUtsmaniyah meliputi: Aljazair, Mesir, Hejaz, Armenia, Irak, Asia Kecil, Balkan, Bulgaria, Bosnia, Yunani, Hongaria, Rumania dan tiga laut yaitulaut Merah, Laut Tengah, dan Laut Hitam. Karena keluasan wilayahnya Utsmaniyah menjadi adikuasa ketika itu. Dan setelah wafatnya Sultan Sulayman, Dinasti Utsmaniyah mulai melemah, sultan-sultan penggantinyaumumnya lemah dan tak berwibawa, dan disebabkan juga oleh sikap hidupmewah yang berlebihan di kalangan pembesar istana, hingga banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan.



Pada saat situasi dalam negeri semakin memburuk, negara-negara Eropa melancarkan serangan ke wilayah-wilayah yang dikuasai DinastiUtsmaniyah. Berbagai wilayah Utsmaniyah di Eropa membebaskan diri dari kekuasaan Ustmaniyah, dan pada puncaknya adalah tatkala Napoleon I, jendral dan kaisar Perancis, menguasai Mesir pada 1798. Sejak itu, Utsmaniyah dijuluki The Sick Man of Europe (orang sakit dari Eropa) karena pemerintahannya dari ke hari semakin melemah. Dulu penguasa Utsmani dapat mengalahkan tentara-tentara Eropa, tetapi kini mereka membiarkan wilayahnya dirampas oleh orang-orang Eropa. Perancis merebut Al-Jazair (1830) dan Tunisia (1881). Italia menduduki wilayah Utsmaniyah di Afrika Utara (1911). Inggris menguasal Mesir (1882) dan Irak (1917). Kesempatan ini juga dipergunakan oleh wilayah lain untukmelepaskan diri dari kekuasaan Utsmaniyah, misalnya Rumania, Yunani, Bulgaria, Cyprus, Albania, dan Macedonia.



Dalam perkembangan selanjutnya Turki Utsmani terseret pada kancah Perang Dunia I dengan berpihak padaJerman, Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan dipihak Jerman dan Turki. Dalam suasana seperti inilah tampil Musthafa Kamal yang berusaha berjuang menyelamatkan Kerajaan Utsmani dari kehancuran total dan ekspansi Eropa. Musthafa Kamal berusaha membentuk Majlis Agung (1920) dan ia terpilih sebagai ketuanya. Sebagai panglima pasukan Turki bagian selatan dan ketua Majlis Agung, Musthafa Kamal membuat pemerintahan tandingan dan akhirnya pada 1922, Majlis Agung dibawah pimpinan Mustafa Kamal Mema’zulkan jabatan Sultan. Ia kemudian memproklamirkan Republik Turki pada 29 Oktober 1923.Pada 1924 jabatan Khalifah juga dihapuskan dan Khalifah terakhir Abdul Majid II, diusir dari Turki, dan tammatlah Khilafah Islamiyah sejak saat itu. Turki pun menjadi Republik yang sekuler sampai hari ini.



Saturday, May 19, 2012

KEBANGKITAN ISLAM : Dunia Islam Setelah Wafat Rasulullah



Khilafah Adalah lembaga pemerintahan dalam Islam. Adalah istilah yang muncul dalam sejarah pemerintahan Islam sebagai institusi politik Islam, yang bersinonim dengan kata imamah yang berarti pemerintahan. Menurut Ibnu Khaldun, khilafah adalah tanggung jawab umum yang sesuai dengan tujuan syara’ (hukum Islam) yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dunia dan akhirat bagi ummat. Pada hakekatnya khilafah adalah pengganti fungsi pembuat syara’, yakni Rasulullah, dalam urusan agama dan urusan politik keduniaan. Selanjutnya khilafah yang sinonim istilah imamah, yakni kepemimpinan menyeluruh yang berkaitan dengan urusan agama dan urusan dunia sebagai pengganti fungsi Rasulullah. Seseorang yang melaksanakan fungsi khilafah disebut khalifah (bentuk jama’-nya khulafa’).



Prosedur pengangkatan khilafah / khalifah dalam memimpin ummat Islam, sementara baik al-Qur’an maupun Rasulullah sendiri tidak memberi penjelasan tentang hal tersebut. Abu Bakar (memerintah pada 632 – 634 M) terpilih secara aklamasi setelah terjadi diskusi dan perdebatan antara kaum Anshar dan Muhajirin dalam pertemuan (sekalipun secara ad hoc). Untuk periode berikutnya, Umar bin Khattab (memerintah 634 – 644 M) dicalonkan oleh Abu Bakar setelah ia mengadakan musyawarah dan konsultasi dengan beberapa sahabat utama dan menyampaikannya kepada ummat Islam yang berkumpul di masjid Nabawi. Pencalonan tersebut mendapat persetujuan dari kaum muslimin. Kemudian persetujuan tersebut dibuat dalam bentuk tertulis, yang ditulis oleh Utsman bin Affan. Berdasar surat pengangkatan itu, setelah AbuBakar wafat, Umar dibai’at oleh kaum muslimin sebagai pengganti Abu Bakar di masjid Nabawi. Sedangkan Utsman bin Affan (memerintah 644 – 656 M) dipilih oleh “Dewan Syura” atau formatur yang dibentuk oleh Umar yang beranggotakan enam orang sahabat utama, yang bertugas memilih salah seorang di antara mereka. Sedangkan Ali bin Abi Thalib (656 – 661 M) dipilih menggantikan Utsman bin Affan, pengangkatannya tidak seperti pendahulunya, melainkan pada saat terjadinya pemberontakan yang ditujukan kepada Khalifah Utsman bin Affan dan menewaskannya (pembunuhnya adalah pasukan dari Mesir – al-Ghafiki -). Pada saat itulah para pemberontak mengusulkan kepada penduduk Madinah untuk mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, dalam suasana yang masih kacau, akhirnya Ali bin Abi Thalib dibai’at sebagai khalifah.



Keempat empat khalifah ini dalam pandangan kaum muslimin sunni sebagai empat penerus Rasulullah yangpertama, dengan gelar al-Khulafa’ al-Rasyidin (khalifah yang lurus). Pada masa al-Khulafa’ al-Rasyidin telah didirikan pemerintahan Muslim di atas tanah pusat Timur Tengah mencakup Mesir, Palistina, Suriyah, Irak, dan Iran. Dan jalan telah dipersiapkan untuk perluasan dalam abad berikutnya.



[color=red]b. Khilafah Berbasis Dinasti (Keturunan)



Tidak berlebihan jika empat Khalifah pengganti Rasulullah Muhammad s.a.w., mendapat gelaran al-Khulafa’ al-Rasyidin, “Khalifah yang mengikuti jalan yang lurus”. Dalam mendapatkan kekhilafahannya melalui musyawarah dan pemilihan, sehingga terhindar dari penetapan sebagai putra mahkota, sekalipun sejak zaman khilafah Umar bin al-Khattab hal itu dapat dilakukan atas kehendak para sahabat ketika itu. Sejak berakhirnya periode Khulafa’ al-Rasyidin, mulailah timbul fitnah (perang saudara, perselisihan sipil, dan pemberontakan terhadap otoritas yang syah).



Wafatnya Ali bin Abi Thalib, mendorong ummat Islam mengakui Mu’awiyah sebagai khalifah untuk seluruh wilayah kekuasaan Islam. Dalam sejarah Islam Mu’awiyah dikenal sebagai pendiri kekuasaan Bani Umayyah, yang memerintah dalam dua periode: Pertama , Periode Damaskus (sejak 661 – 750 M) selama 90 tahun terdiri dari 14 khalifah. Kedua , Periode Cordoba (sejak 756 – 1031 M) yang dimotori oleh Abdu Rahman (Al-Dakhil) selama 75 tahun terdiri dari 18 khalifah.



Di zaman Dinasti Bani Umayyah, Islam telah menguasai daerah-daerah Spanyol, Afrika Utara, Suriyah, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afghanistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Turkmenia, Uzbekistan dan Kirgistan (di Asia Tengah). Ekspansi yang dilakukan oleh Bani Umayyah telah membuat Islam menjadi negara besar dan luas. Kemajuan yang dicapai oleh Bani Umayyah terpusat pada bidang ekspansi wilayah, bahasa dan sastra (Arab) serta pembangunan fisik. Di masa ini, gerakan-gerakan ilmiyah telah berkembang, seperti dalam bidang keagamaan, sejarah, filsafat, dan lain-lain.



Bersambung..



Sebelumnya :

KEBANGKITAN ISLAM : ABAD XV HIJRAH MERUPAKAN ABAD KEBANGKITAN ISLAM ?

Kebangkitan Islam : ABBASIYAH ( BANI ABBAS))



Perebutan kekuasaan lagi-lagi mewarnai perjalanan sejarah perpanjangan dinasti dalam khilafah Islam. Propaganda Abbasiyah dimulai sejak pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz (Bani Umayyah, 717-720). Pusat gerakan Bani Abbas adalah kota Kuffah dan Khurrasan, di bawah pimpinan panglima perang yang tersohor bernama Abu Muslim al-Khurrasan. Dalam pertempuran perebutan kekuasaan, Bani Abbas mendapat kemenangan dan dapat menguasai Siria (Syam). Selanjutnya, kota demi kota dapat dikuasai.



Sejak tahun 132H/750M itulah Daulah Abbasiyah dinyatakan berdiri dengan khalifah pertamanya adalah Abu Abbas al-Saffah. Daulah ini berlangsung sampai tahun 656H /1258M. Masa yang panjang itu dilalui dengan pola pemerintahan yang berubah-ubah sesuai perubahan politik, sosial, budaya, dan penguasa. Dalam sejarah kekuasaan Bani Abbas (Abbasiyah), dinasti-dinasti bermunculan, seperti Dinasti Fatimiyah, Ayyubiyah. Dan pada masa Dinasti Fatimiyah inilah berdiri sebuah tempat pendidikan yang monumental, Al-Azhar (Jami’ah al-Azhar) sejak tahun 970M, yang sampai kini menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan (khususnya keagamaan).



Adanya goodwill pemerintah Bani Abbas (yang melanjutkan pemerintahan Bani Umayyah), yang berpusat di Irak dan Baghdad sebagai ibukotanya, untuk membangun dan memajukan berbagai sistem, sarana prasarana bidang pemerintahan, ekonomi, politik, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan pendidikan, filsafat, keagamaan dan lain-lainnya, dapat dinyatakan sebagai asas kehidupan modern untuk abad dan millenium kita sekarang ini.



Puncak keemasan Bani Abbas tatkala di bawah pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid dan Khalifah al-Ma’mun di awwal paro pertama abad ke-9 M. Kekayaan kebudayaan dan peradaban Islam sangat mengharumkan dunia dan terus dikenang sampai kini. Dari Baghdad ibukota pemerintahan Bani Abbas, memancar sinar kebudayaan Islam ke berbagai penjuru dunia.



Dalam bidang pemerintahan, seluruh suku, baik Arab maupun non Arab mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendukung jabatan politik, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, digalakkan pengembangan pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi, dengan memberikan kebebasan berfikir dan menyatakan pendapat. Ulama (cendekia) didorong untuk mendiskusikan berbagai masalah keagamaan, filsasafat, dan ilmu pengetahuan. Mendorong gerakan terjemah karya-karya ilmiyah dari berbagai bahasa (Yunani, Persia, Suria, India, Koptik, dll) ke dalam bahasaArab (sebagai lingua franca Islam ketika itu). Ribuan judul buku diambil dari perpustakaan-perpustkaan lamadiboyong dan diterjemahkan. Gerakan penerjemahan ini berjalan tidak kurang dari 100 tahun dengan fasilitasyang sangat cukup.



Pendidikan dilaksanakan di mesjid atau di rumah-rumah. Mesjid-mesjid dilengkapi dengan ruang baca dan perpustakaan. Pendidikan dasar dan menengah dinamakan Kuttab, pendidikan tinggi dimulai di Baitulhikmah (lembaga ilmu pengetahuan yang menjadi tanda kekuatan penuh kebangkitan Timur Islam).



Pendekatan pendidikan dan pengajaran dengan kurikulum yang tidak mengenal dikotomi ilmu (antara agama dan umum). Para sarjana Islam mengkaji dan mengembangkan berbagai ilmu : kedokteran, kimia, fisika, farmakologi, astronomi, astrologi, matematika, geografi, historiografi, filsafat, kesusastraan, seni musik, tafsir, ilmu hadits, fikih, teologi, bahasa dan tasawuf. Mereka bukan hanya pakar dalam satu bidang ilmu, namun dalam berbagai bidang akibat dari pendekatan ilmu non-dikotomis. Pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam yang pesat ini bukan hanya berpusat di ibukota negara, melainkan berpengaruh dan menyebar di berbagai kota propinsi wilayah kekuasaan Bani Abbas yang tersebar di berbagai tempat.



Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban ummat manusia yang menjadi simbol kemajuan ummat Islam dan ummat manusia secara universal yang berpusat di Baghdad dan di berbagai wilayah kekuasaan Bani Abbas yang memerintah selama lebih dari lima abad (750M-1258M), yang terdiri dari 37 khalifah peneraju pemerintahan, Tiba-tiba sejarah menulis dengan tangannya sendiri. Dan mengakhiri kekuasaan Khilafah Bani Abbas dari panggung sejarah Islam. Tragedi sejarah peradaban ummat manusia yang sangat tragis menimpa peradaban universal. Pada akhir kekuasaan Bani Abbas tepatnya pada kekuasaan Khalifah Al Musta’sim (1242-1258M) tragedi tragis itu terjadi. Di saat faktor-faktor kelemahan mulai mengkristal, seperti:



1. Adanya persaingan yang tidak sihat antara beberapa bangsa yang terhimpun dalam Daulah Abbasiyah, terutama Arab, Turki dan Persia.



2. Adanya konflik aliran pemikiran dalam Islam yang sering menyebabkan timbulnya konflik berdarah



3. Munculnya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri dari kekuasaan pusat di Baghdad, dan



4. Kemerosotan ekonomi akibat kelemahan dan kemunduran politik.



Sebuah kerajaan negara tetangga Mongolia dengan rajanya yang bergelar Jengiz Khan (raja yang kuat) mengadakan serangan strategis dimulai dari Bukhara (tempat kelahiran Imam Bukhari), Uzbekhistan (1220), mereka dalam sejarah menghancurkan seluruh bangunan : mesjid-mesjid, sekolah-sekolah, perpustakaan, dan seluruh kitab dan buku-buku, membumihanguskan Bukhara menjadi rata dengan tanah seakan belum pernah ada sebelumnya.



Pembumihangusan (total destruction) dilanjutkan ke Samarkan (kota besar setelah Bukhara), Uzbekistan. Serangan haus darah ini menurut catatan sejarah yang ditulis oleh Amir Ali (The Spirit of Islam), menyatakan tidak kurang dari 1.747.000 jiwa terbunuh di Nisabor dan 1.600.000 jiwa terbunuh di Herat.



Kemudian serangan dan penghancuran diteruskan ke Baghdad. Hulagu Khan keturunan dari Jengiz Khan, yangmewarisi kekuasaan Persia, Suriah dan Asia Kecil meneruskan serangan bumi-hangus yang diarahkan ke Baghdad, tercatat dalam sejarah pada tahun 1258, Baghdad dapat dikuasai oleh Hulagu, selama satu pekan Hulagu dengan leluasa menghancurkan Baghdadbeserta rakyat dan seluruh yang ada di dalam Kota Baghdad. Dunia patut menangisi peristiwa ini, sebab seluruh khazanah ilmu pengetahuan berupa kitab dan buku-buku yang memuat ilmu pengetahuan dan peradaban kemajuan umat manusia hancur luluh dimakan api bersama rakyat yang terbunuh, tidak kurang 1.800.000 jiwa manusia tewas. Tammat riwayat Dinasti Abbasiyah dalam pemerintahan Daulah Islamiyah, ditandai dengan hancurnya Baghdad dan terbunuhnya Khalifah terakhir Al-Musta’sim dalam peperangan tragis itu.



Khilafah Islam di Timur (Asia) yang diwakili oleh Bani Abbas, hancur oleh serangan dari sayap Timur (Mongol), sedangkan Khilafah Islam di Barat diwakili oleh Dinasti Umayah yang berpusat di Spanyol (Cordoba), mendapat serangan dahsyat dari pasukan salib (perang salib), yang kisahnya pun cukup menegangkan bulu roma bila dibaca masa kini. Dinasti Umayyah di Spanyol tammat riwayatnya, ketika disintegrasi ummat Islam di Spanyol meningkat, sementara kerajaan-kerajaan Nasrani bersatu pada titik waktu 1230M, mereka dengan cepat dapat menguasai Toledo (ibukota pertama Bani Umayyah di Andalusia). Cordoba (sebagai pusat Islam di Barat) pun jatuh ke tangan orang Nasrani pada tahun 1236. Dan pada tahun 1609, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran semua Muslim dari Spanyol secara paksa. Dengan demikian, pada saat itu secara resmi Islam pupus secara paksa dari bumi Andalusia (yang sejak abad ke-9 s.d. 11 merupakan salah satu pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia di Barat yang mempunyai kedudukan sama dengan Baghdad di Timur), dan Cordoba pun menjadi pudar tinggal kenangan. Dunia Islam mulai menjadi daerah yang dibagi-bagi oleh Barat sebagai daerah jajahan, sebagai kelanjutan perang salib dan eksploitasisumber daya yang dimilikinya.



Dua dinasti besar (Umayyah dan Abbasiyah) telah berkuasa, masing-masing telah menorehkan sejarah kegemilangan dan kesuraman silih berganti hingga memasuki paroh abad ke-13. Dinamika dunia Islam dan kekhilafahannya terus bergerak. Sebelum memasuki babak baru kekhilafahan Islam berikutnya, sejarah mencatat, bahwa satu dinasti yang terkenal dengan Dinasti Mamluk. Nama pemerintahan di dunia Islam yang diberikan oleh kaum Mamluk, yang kekuasaannya berpusat di India (1206-1290) dan di Mesir (1250 – 1517). Dinasti Mamluk lahir melalui perebutan kekuasaan, dinasti yang diawwali oleh basis kepemimpinan militer dan lebih sentralistik dibanding dengan dinasti sebelumnya. Perkembangan Dinasti Mamluk sebagal kekuatan militer tetap diakui dan berpengaruh di dunia Muslim (hingga pertengahan abad ke-19). Dinasti Mamluk berhasil memantapkan tatanan politik wilayahnya yang terus bergejolak selama masa kekuasaannya (267 tahun).



Dinasti yang dikenal sebagai kerajaan Islam (sunni) terbesar karena kekuasaannya meliputi empat kota “suci” (Makkah, Madinah, Jerussalem dan Hebron). Tidak ada kekuatan asing di Eropa atau Asia Barat Daya yang menjadi ancaman nyata bagi kekuasaan Dinasti Mamluk hingga datangnya dekade akhir abad ke-15, ketika keseimbangan kekuasaan internasional berubah secara radikal (ketika dunia Barat mulai memasuki dunia Timur, dan setelah Barat menimba berbagai pengalaman dan ilmu pengetahuan dari Timur Islam).



Invasi Mongol dapat dihancurkan oleh Dinasti Mamluk dan menghentikan impian mereka untuk menguasai Mesir, dua tahun setelah kejatuhan Baghdad (September 1260), pasukan Mamluk dapat menghancurkan tentara Mongol. Kaum Muslimin menyambut hangat pasukan Mamluk. Dan pada perjalanan selanjutnya Suria yang telah dikuasai oleh Mongol, dapat direbut kembali oleh pasukan Mamluk (1303). Di antara 47 Sultan Mamluk yang termasyhur dan membangun Kesultanan dengan baik adalah SultanBaybars (1260-1277). Pemerintahan dibangun dengan baik sehingga kesultanan menjadi kuat. Di bidang politik, diadakan pendekatan terhadap segala lapisan kekuatan yang ada di dalam kesultanannya. Di bidang militer adalah penaklukan dan penguasaan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Mongol (Suriah) menyerang pasukan salib di sepanjang pantai Laut Tengah dan kapal-kapal Mongol di Asia Kecil (Anatolia), bidang diplomatik dibangun hubungan dengan pihak-pihak yang bersahabat yang tidak membahayakan kekuasaannya. Di bidang perekonomian dan perdagangan dibangun ke arah yang dapat membawa kemakmuran, dibuka jalur-jalur perdagangan dengan berbagai negara Eropa. Ilmu pengetahuan mengalami kemajuan pesat. Dan tatkala Kesultanan Mamluk mulai lemah dengan beralihnya Mamluk Bahri ke tapuk pimpinan Mamluk Burji yang tidak memiliki kepiawaian mengatur pemerintahan, kecuali militer, maka kesultanan Mamluk direbut oleh Kesultanan Dinasti Usmani di Turki, Mesir di ambil alih dari Mamluk, dan peta kekuasaan Kesultanan/ Khilafah Daulah Islamiyah menjadi berubah.



Bersambung...



Friday, May 18, 2012

KEBANGKITAN ISLAM : ABAD XV HIJRAH MERUPAKAN ABAD KEBANGKITAN ISLAM ?

imanhijrahdanjihad.jpeg





Pendahuluan

Pada hari ini 01 Muharram 1423 H bersamaan dengan 14 Maret 2002 M, kita telah memasuki tahun ke-23 abad ke XV Hijriyah. Dalam Islam, hijrah menunjuk pada migrasi Nabi Muhammad dan kaum muhajirin (para sahabatnya) dari Makkah ke Madinah. Nabi Muhammad berangkat dari Makkah pada Khamis, 1 Rabi’ al-Awwal / 13 September 622 M, tiba di Madinah, tepatnya di Qubba, pada Senin, 12 Rabi’ al-Awwal / 24 September 622 M. Kemudian tahun hijrah diperingati dan dilembagakan sebagai tahun kalender Islam, setelah 15 tahun berjalan, tepatnya pada tahun 937 M oleh khalifah kedua, Umar Ibnu al-Khattab (memerintah pada 634 – 644 M). Peristiwa hijrah yang menjadi kalender Islam ini diperlakukan sebagai motif dalam ungkapan politis, kultural, sastra, dan estetis di Dunia Islam.



Secara religius, hijrah bermakna suatu perjalanan dengan niat religius. Dilakukan untuk membuka era baru, hijrah merupakan penolakan simbolis terhadap rasa keputus-asaan dalam menghadapi penindasan. Moral hijrah ialah bahwa penindasan merupakan pelanggaran kebebasan beragama sehingga meninggalkan lingkungan yang menindas menuju lingkungan yang lebih baik merupakan pilihan yang tepat. Hijrah dilaksanakan kaum Muslim secara individual atau kelompok guna merespon ancaman terhadap kelangsungan hidup dan keamanan sosial (Q.S. al-Baqarah, II:218, Al-Nisa’ IV:97).



a218.png


Dengarkan

inna al la dz iina aa manuu wa a lla dz iina h aa jaruu waj aa haduu fii sabiili al l aa hi ul aa -ika yarjuuna ra h mata al l aa hi wa al l aa hu ghafuurun ra h iim un



Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(QS. Al-Baqarah : 218 )



a097.png


Dengarkan



inna al la dz iina tawaff aa humu almal aa -ikatu zhaa limii anfusihim q aa luu fiima kuntum q aa luu kunn aa musta dh 'afiina fii al-ar dh i q aa luu alam takun ar dh u al l aa hi w aa si'atan fatuh aa jiruu fiih aa faul aa -ikama/w aa hum jahannamu was aa -at ma sh iir aa n


Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?”. Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Nisa : 97)



Hijrah merupakan bersaksi setia kepada Islam, yang menunjukkan kemauan menanggung segala penderitaan akibat gerakan menuju tempat lain demi melindungi jiwa, keimanan, dan kebebasan beragama



(Q.S. Ali Imran III:195, Q.S. al-Nisa IV:100, Q.S. al-Taubah IX:20, Q.S. al-Nahl XVI:41, Q.S. al-Hajj XXII:58, dan Q.S. al-‘Ankabut XXIX:56).



a195.png


Dengarkan



fa i staj aa ba lahum rabbuhum annii l aa u dh ii'u 'amala ' aa milin minkum min dz akarin aw unts aa ba' dh ukum min ba' dh in fa a lla dz iina h aa jaruu waukhrijuu min diy aa rihim wauu dz uu fii sabiilii waq aa taluu waqutiluu laukaffiranna 'anhum sayyi- aa tihim walaudkhilannahum jann aa tin tajriimin ta h tih aa a l-anh aa ru tsaw aa ban min 'indi al l aa hi wa al l aa hu 'indahu h usnu al tstsaw aa b i


Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamuadalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS. Ali Imran : 195)



a100.png


Dengarkan



waman yuh aa jir fii sabiili al l aa hi yajid fii a l-ar dh i mur aa ghaman katsiiran wasa'atan waman yakhruj min baytihi muh aa jiran il aa al l aa hi warasuulihi tsumma yudrik-hu a lmawtu faqad waqa'a ajruhu 'al aa al l aa hi wak aa na al l aa hu ghafuuran ra h iim aa n



Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang . (QS. Al-Nisa : 100)



a020.png


Dengarkan



al la dz iina aa manuu wah aa jaruu waj aa haduu fii sabiili al l aa hi bi-amw aa lihim wa-anfusihim a' zh amu darajatan 'inda al l aa hi waul aa -ika humu a lf aa -izuun a



Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.

(QS. Al-Taubah : 20)



a041.png


Dengarkan



wa a lla dz iina h aa jaruu fii al l aa hi min ba'di m aa zh ulimuu lanubawwi-annahum fii al dduny aa h asanatan wala-ajru a l- aa khirati akbaru law k aa nuu ya'lamuun a



Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui. (QS. Al-Nahl : 41)



a058.png


Dengarkan



wa a lla dz iina h aa jaruu fii sabiili al l aa hi tsumma qutiluu aw m aa tuu layarzuqannahumu al l aa hu rizqan h asanan wa-inna al l aa ha lahuwa khayru al rr aa ziqiin a



Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki. (QS. Al-Hajj : 58 )



a056.png


Dengarkan



y aa 'ib aa diya al la dz iina aa manuu inna ar dh ii w aa si'atun fa-iyy aa ya fa u 'buduun i

Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja. (QS. Al-‘Ankabut : 56)



Titik tolak – starting point – hijrah sudah barang tentu berawal dari apa yang telah dilaksanakan Rasulullah meninggalkan suatu negeri (Makkah) yang tidak aman menuju negeri lain (Madinah/Yatsrib) yang lebih aman. Kedatangan Rasulullah di kota Yatsrib ternyata membawa perubahan yang sangat besar artinya bagi perkembangan Islam. Hijrah mengandung makna pembebasan dari fitnah dan penindasan, dan juga mempunyai makna strategis dalam pengembangan Islam di luar tempat lahirnya. Penduduk Yatsrib bertempat tinggal di dataran yang subur tetapi dalam permusuhan yang berkepanjangan antara suku Aus dan Khazraj. Rasulullah merupakan juru damai yang dapat menyatu dan merekatkan kembali perselisihan dan permusuhan yang telah berlangsung lama itu.Dari itu pergerakan Rasulullah mencapai hasil yang memuaskan di kota tersebut.



Berangkat dari suasana demikian, Rasulullah berhasil meletakkan beberapa hal penting di Yatsrib : Pertama, memperkokoh hubungan kaum muslimin dengan Tuhannya. Kedua, memperkokoh hubungan intern ummat Islam. Ketiga, mengatur hubungan ummat Islam dengan penduduk non muslim. Dalam kaitan hal pertama, Rasulullah membangun masjid, tempat kaum muslimin menghubungkan dirinya dengan Yang Maha Kuasa. Dalam kaitan kedua, Rasulullah mempersaudara­kan antara kaum Muhajirin yang datang dari Makkah dan kaum Anshar di Yatsrib. Dalam hal ini Rasulullah telah meletakkan dasar persaudaraan yang sempurna, sehingga membangkitkan jiwa pengurbanan yang tiada taranya. Dalam hal ketiga, Rasulullah menetapkan aturan-aturan (undang-undang) yang sangat toleran, dan beliau mengikat suatu perjanjian persaudaraan dengan orang-orang bukan Islam (Yahudi), sehingga antara dua pemeluk agama itu dapat hidup damai secara berdampingan.



Bertolak dari hal-hal di atas, Rasulullah berhasil membangun suatu masyarakat ideal, yang terwujud dalam suatu negara, yang beliau beri nama Madinah, artinya “kota”, atau “tempat berlakunya tuntunan agama” atau “tempat peradaban”. Di dalam masyarakat seperti itulah Rasulullah secara berangsur-angsur menerapkan suatu sistem hukum yang dapat melindungi mereka dalam kehidupan yang damai dan makmur. Dapat digambarkan kota Madinah dan sekelilingnya menjadi kota terhormat, menjadi satu kota yang segenap penduduknya bertanggung jawab dan memikul kewajiban guna menyelenggarakan keamanan, untuk menjamin keselamatan dan membela atau menangkis setiap serangan musuh yang datang dari mana pun juga. Dan dengan perjanjian persahabatan itu pula segenap penduduk Madinah dan sekelilingnya bertolong-menolong, bantu-membantu, dan hormat-menghormati antara seorang dengan lainnya dan antara segolongan dengan golongan lainnya, terutama dalam memelihara hak-hak mereka masing-masing.



Selama di Makkah Rasulullah hanya bertindak sebagai pemimpin “agama”, beliau belum mempunyai kekuatan dan kesatuan politik yang menguasai suatu wilayah, karena pada periode itu ummat Islam dalam posisi lemah dan tertindas. Sementara di Madinah, ummat Islam mempunyai kedudukan yang baik dan merupakan ummat yang kuat serta dapat berdiri sendiri (mandiri). Di Madinah, Muhammad Rasulullah tidak hanya menjadi pemimpin agama, tetapi juga sekaligus sebagai pemimpin negara. Dalam posisi sebagai pemimpin negara seperti itulah beliau menyusun suatu piagam yang sangat bersejarah yang terkenal dengan Piagam Madinah atau Konstitusi Madinah, yang di dalam fikih siyasilebih dikenal dengan sebutan Mitsaq al-Madinah.



Prinsip-prinsip umum Piagam Madinah, para ahli fikih siyasi (politik) menyimpulkan beberapa prinsip umum kenegaraan dari Piagam Madinah, di antaranya seperti berikut:



1. Monoteisme, yaitu pengakuan hanya terhadap Satu Tuhan.

1. Persatuan dan kesatuan.

2. Persamaan dan keadilan.

3. Kebebasan beragama.

4. Pembelaan terhadap negara.

5. Pengakuan dan pelestarian adat kebiasaan yang baik.

6. Supremasi syareat Islam.

7. Politik damai dan proteksi internal.



Dengan lahirnya Piagam Madinah ini Muhammad Rasulullah telah melakukan sesuatu yang paling revolusioner, khususnya yang berkenaan dengan pasal-pasal yang mengandung prinsip-prinsip persamaan dan keadilan. Pasal-pasal tersebut telah merombak total sikap ashabiyah (fanatisme suku) yang telah mendarah daging di kalangan masyarakat. Piagam Madinah itu menganut prinsip-prinsip al-Qur’an yang berkaitan dengan pembinaan kehidupan bermasyarakat, sekaligus sebagai potensi-potensi politik dari ide-ide al-Qur’an. Keagungan dan kehebatan kandungan Piagam Madinah dilontarkan oleh berbagai cendekia bahwa Piagam Madinah itu sangat menarik. Piagam (konstitusi) itu merupakan pokok-pokok pikiran yang dari sudut tinjauan moderen pun mengagumkan. Dalam konstitusi itulah, untuk pertama kalinya dirumuskan ide-ide yang kini menjadi pandangan hidup modern di dunia, di antaranya prinsip-prinsip hidup berdampingan dengan damai, stabilitas sosial, politik, dan ekonomi, persamaan di depan hukum, dan prinsip keadilan yang menghilangkan berbagai kepentingan pribadi dan kelompok.



Di zaman Rasululllah Madinah juga dapat digambarkan sebagai pusat kegiatan ilmiyah terpenting yang menjadi tujuan para penuntut ilmu. Kebanyakan mereka dimotivasi oleh semangat keagamaan untuk tinggal di dekat Rasulullah guna menuntut ilmu darinya, beribadah bersamanya, mendengarkan sabda-sabdanya dan turut berharakah bersamanya. Setelah wafatnya Rasulullah, Madinah tetap menjadi pusat kekhalifahan dan pusat domisili para pemuka sahabat karena Umar bin Al-Khattabmelarang mereka untuk meninggalkan Madinah, kecuali untuk kepentingan mendesak. Dan Madinah tetap menjadi Pusat Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan.

Tuesday, May 15, 2012

Memahami Makna Iman kepada Kitab-kitab Ilahi



Setiap agama samawi telah memiliki kitab masing-masing. Mereka menyakini kitab itu sepenuh hatinya, termasuk ajaran di dalamnya. Mereka menyakini tidak sebatas percaya namun juga di buktikan dengn pengorbanan jiwa raga. Implikasi kefanatikan ini melahirkan sikap apriori terhadap kitab lain. Haruskah demikian ?



Rukun iman kita di antaranya adalah meyakini kitab-kitab Tuhan. Ini berarti bahwa muslim mengakui bahwa kitab-kitab Tuhan itu lebih dari satu. Konsekuensi dari keimanan itu tentu saja muslim tidak harus apriori terhadap kitab-kitab selain Al Qur'an. Umat selain Islam pun seharusnya bersikap demikian. Namun, realitas kehidupan menunjukkan lain. Sering terjadi perseteruan hebat antar umat beragama. Pertentangan akidah antara benar-salah, surga-neraka, islam-kafir tak kunjung berhenti.



Sementara itu Tuhan Yang Maha Penyayang menurunkan beberapa kitab kepada umat-Nya melalui utusan atau wakil terpilih yaitu, para nabi atau rasul, kitab itu juga kitab sebut sebagai wahyu karena mengandung sebuah keajaiban yang luar biasa di dalamnya. Kitab-kitab yang kita pahami itu antara lain, Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur'an. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud, kitab Taurat di turunkan kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Musa dan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad. Kitab-kitab tersebut diturunkan untuk dijadikan pedoman bagi manusia yang bersangkutan menjalani kehidupan yang penuh dengan permasalahan dan tantangan hidup dalam koridor kebenaran hakiki. Meskipun nama-nama kitab itu berbeda-beda pada setiap kurun zaman, naum syariat Ilahi sejak Nabi Nuh hingga Muhammad pada hakikatnya satu, yang membedakan adalah bobot syariat yang tertulis didalamnya (QS. 42:13).



Tuhan tidak begitu saja menurunkan kitab, melainkan untuk memberi tunjuk ajar bagaimana manusia harus berbuat dan bertindak selaras dengan nilai-nilai kebenaran Ilahi. Kemajuan dan perkembangan zaman menuntut banyak aspek yang perlu ditata sehingga kelestarian hidup manusia dimuka bumi dapat bertahan sampai akhir zaman.



Manakala dunia terus berubah, permasalahan pun bertambah, semakin hari semakin rumit maka yang dibutuhkan adalah aturan yang memadai sehingga mampu menjamin keberlangsungan hidup manusia susuai koridor hukum Ilahi, dalam hal imi manusia sebagai subjek, ciptaan Tuhan yang paling sempurna, sudah semestinya mewujudkan sifat-sifat Ilahiyah di muka bumi.



Tuhan menurunkan kitab menyesuaikan situasi dan kondisi masing-masing zamannya. Pada masa Musa mungkin cukup dengan Taurat tetapi pada masa Isa mungkin harus ada pengembangan aturan karena bertambahnya umat dan wawasan berfikir yang semakin luas, maka di turunkan Injil. Dengan demikian, setiap kurun zaman yang berbeda selalu diturunkan kitab yang secara kebetulan berbeda sebutan sehingga beragam jenis kitab yang hakikatnya satu, karena diturunkan oleh Tuhan yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Sang Pencipta Alam dan seisinya. Beragam kitab-kitab yang Tuhan turunkan tentu saja buka sebagai tandingan antara kitab-kitab yang satu dengan yang lainnya, melainkan harus di pahami sebagai proses penyempurnaan. Hal ini terbukti Tuhan tidak pernah menurunkan dua kitab yang bertentangan pada satu orde kenabian atau kerasulan.



Realisasi ajaran Ilahi mengalami pasang surut. Perjalanan kehidupan manusia yang tiada berhenti, setiap detik individu terus menerus menurunkan keturunan yang beraneka ragam adat dan kebiasaan, kemajuan berfikir dan dan tantangan hidup, namun perubahan ini bila tidak diimbangi dengan kemampuan mewariskan ajaran Ilahi, secara perlahana namun pasti, ajaran Ilahi pun semakin redup. Meredupnya ajaran Ilahi ini bukan karena konten ajarannya semakin tidak populer tetapi lebih banyak disebabkan ketidakekonsistenan melaksanakan tugas dan kewajiban para pemeluknya dalam praktek keseharian. Banyak ajaran baik yang ditinggalkan bahkan bahkan diubah dengan pemikirannya sendiri.



Walhasil, ajran Ilahi yang dibawa oleh para Nabi semakin tidak dipahami bahkan dilupakan sama sekali, akhirnya ajaran itu pun hilang dari permukaan bumi, tinggalah berkas-berkas ajaran Ilahi yang masih hidup di hati sebagian kecil individu, yang memungkinkan hanya di pahami secara sepotong-potong, tidak utuh, bahkan banyak yang diputarbalikkan dan diubah ayat-ayatnya, disesuaikan dengan kemauan nafsu diri sendiri, biasanya ini dilakukan juga untuk melindungi hak dan kepentingan pribadi. Duniapun dikuasai oleh nafsu dan bukan wahyu. Akhirnya dunia mengalami kerusakan yang mengarah pada kebinasaan abadi (kiamat). Tuhan pun segera turun tangan kembali dengan memilih rasul-Nya dengan membekali kitab untuk mencegah kebinasaan. Revitalisasi system pada segala aspek kehidupan sebagai jalan yang mesti ditempuh oleh para Rasul sebagai realisasi amanat Tuhan.



Tugas para nabi dan Rasul Tuhan, sejak Adam hingga Muhammad tidak lain menjaga kelestarian alam dari kebinasaan abadi dengan menata segala aspek kehidupan secara menyeluruh yang meliputi, idiologi, politik, sosbud dan hankam (memahayu hayuning bawana). Mereka selalu menyerukan kepada kaumnya kepada jalan keselamatan, kebaikan dan bukan jalan kehancuran (amal ma'ruf nahi munkar). Namun, di sayangkan pada realitas yang ada hingga kini, setiap periode, ide pembaharuan system oleh rasul-rasul Tuhan tidak diterima dan ditanggap sinis oleh kaum yang bersangkutan, mereka menganggap sebagai ajaran sesat. Mereka mulai merasa tidak nyaman bila ada seorang yang ingin meluruskan dan mengembalikan sistem (din) yang telah sesat jauh kepada sistem yang benar yaitu sistem Ilahi.



Orang-orang yang telah tertutup hatinya dengan kebodohan, mereka kebanyakan menolak dan tidak percaya. Kebodohan telah merasuki jiwa mereka. Mereka menentang Ajaran Ilahi dengan kebodohan dan kesombongannya. Hati mereka keras membatu. Nafsu pun lalu berkuasa, akal sehat di kesampingkan, mereka beramai-ramai memberangus ajaran Ilahi. Maka ujung dari penentangan selalu diiringi dengan kekerasan, penganiayaan, pengusiran bahkan pembunuhan bagi siapapun yang berani mengubah atau mengganti sistem suatu kaum yang notabene telah mengikuti suatu ajaran nenwk moyang tertentu (QS. 14:13)



Manusia pun akhirnya terpecah menjadi bergolong-golongan atau berkelompok-kelompok. Masing-masing golongan merasa benar dengan apa yang telah di yakini sebagai aturan hidup dari nenek moyang. Mereka selalu mengatakan, ''Ini ajaran Mbah-mbahmu(kakek) sejak dulu. Mbah-mbahmu selau melakukan ajaran ini.'' Mereka mengatakan demikian karena tidak sadar bahwa Mbah-mbah dahulu melakukannya tanpa ilmu dan hanya berdasar angan-angan belaka (ra'yu) (QS. 2:170)



Hanya sebagian kecil golongan diantara mereka, yang kebanyakan dari orang-orang lemah lagi papa, namin ada berkas cahaya di dadanya, mereka membenarkan (mengimani) pembaharuan ajaran Ilahi itu. Meraka berkeyakinan kepada Nabi dan Rasul sang pembaharu bukan karena kemiskinan yang melilit, lalu beriman supaya menjadi kaya sebagaimana disangkakan oleh para pendurhaka (orang kafir), melainkan hati mereka yang terbuka, yang berkeinginan kuat, untuk dapat memaknai hidupnya sesuai dengan ajaran Ilahi.



Hati mereka yang selalu merindukan kebenaran. Kebenaran yang selalu di gelorakan oleh para Nabi dan Rasul, yang tidak pernah berlawanan sejak dahulu hingga sekarang. Orang-orang ini mengimani sepenuhnya risalah para Nabi/Rasul dalam arti menerima dengan lapang dada bahwasanya apa yang diajarkan adalah sama. Menyakini pula bahwa semua Nabi/Rasul adalah manusia besar, luhur dan agung dan tidak hanya seorang saja (Muhammad) yang dianggap besar. Inilah mukmin yang sungguh ma'rifat kepada Tuhannya. (QS. 2:177)



Artikel Post terkait :

Sembahlah ALLAH

Kebangkitan Islam yang ALLAH janjikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam



Walhamdulillahi Rabbil'alamin

Wednesday, May 2, 2012

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot.com : Perang Badar Al-Kubra : Persiapan Tentara Quraisy dan Tentara Islam di Badar.


Sesudah tentara Islam mendapat tempat yang teduh, dan keadaan air rasanya tidak akan kekurangan serta berbenteng di gunung-gunung yang begitu kokoh seakan-akan sebagai benteng dari baja, lagi pula tempat bagi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah selesai diperbuat, dan keadaan kemah-kemah yang dipergunakan tempat beristirahat oleh masing-masing tentarapun telah selesai diperbuat juga, maka datanglah ketika itu pasukan tentara Musyrikin Quraisy dengan sombong dan congkaknya ke Badar juga.


Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam setelah melihat kedatangan tentara Quraisy yang begitu sombong dan congkak, lalu menghadapkan hati sanubarinya kepada TUHAN sambil memohon :

''Ya ALLAH ! Itulah kaum Quraisy telah datang dengan sombong dan congkaknya. Ia memusuhi kepada Engkau, menyalahi perintah-pwrintah Engkau dan mendustakan Rasul Engkau. Ya ALLAH ! Maka pertolongan yang telah Engkau janjikan kepada hamba itulah yang hamba mohon.''

''Ya ALLAH ! Binasakanlah mereka itu besok pagi hari.

''Ya ALLAH ! Janganlah Engkau meninggalkan hamba, Ya ALLAH ! Hamba memohon pada Engkau barang apa yang telah Engkau janjikan pada hamba.''

''Ya ALLAH ! Hamba memohon kepada Engkau akan janji dan perjanjian Engkau. Ya ALLAH ! Jika Engkau berkehendak (mengalahkan pada hamba), tidak akan Engkau disembah.''


Diriwayatkan waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berulang-ulang memohon kepada ALLAH, sehingga Abu Bakar r.a. ketika itu memegang kepada selendang dan bahu Nabi seraya berkata :

''Ya Nabi ALLAH ! Cukup bagi engkau permohonan pada Tuhan engkau. Karena sesungguhnya Tuhan akan meluluskan pada engkau segala apa yang Dia telah berjanji pada engkau.''


Waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu keluar dari arasy seraya berkata :

''Akan dikalahkan pasukan itu dan mereka itu akan membalik kebelakang.''


Yakni : Pasukan tentara Quraisy akan kalah dan akan bubar kembali dengan membawa kerugian yang amat besar.


Kepala tentara Qurasiy waktu itu menyuruh seseorang yang bernama Umair bin Wahab Al-Jamhy supaya ke tempat tentara Islam untuk menghitung banyaknya tentara Islam. Umair lalu datang ketempat tentara Islam lalu menghitung banyaknya, lantas kembali menerangkan kepada kepala tentara Qurasiy, bahwa tentara Muhammad 300 orang lebih sedikit.


Umair berkata juga : ''Sekalipun begitu, cobalah kita tilik dulu dari jauh dan dari atas gunung, apakah memang hanya itu belaka adanya tentara Muhammad, ataukah ada lagi yang tersembunyi ? Sebab saya khawatir, kalau Muhammad ada menyembunyikan tentaranya dari belakang gunung ini atau itu.''


Perkataan Umair yang sedemikian itu diterima baik oleh pimpinan pasukan Quraisy, dan mereka lalu berangkat bersama Umair naik ke atas gunung dekat lembah Badar. Mereka masing-masing setelah sampai diatas gunung, lalu melihat kesebelah bawah kekanan dan kekiri, kedepan dan kebelakang, tetapi mereka tidak melihat sesuatu apapun. Memang sungguh sungguh tentara Muhammad hanya itulah adanya. Kemudian daripada itu, ketika itu dalam pasukan Quraisy timbul pula suatu kekacauan yang hebat kekacauan yang ditimbulkan oeh seorang dari antara kepala pasukan sendiri, ialah Utbah bin Rabi'ah.


Utbah waktu itu dengan mendadak berpendapat, bahwa berperang dengan Muhammad jangan dilanjutkan, karena buka semestinya kalau tentara Quraisy berperang dengan Muhammad dan tentaranya, karena sebagian dari tentaranya dari pada famili kaum Quraisy sendiri.


Oleh sebab itu timbulnya pendapat Utbah ini, lalu timbul perdebatan dan pertengkaran mulut dengan Abu Jahal, sehingga ketika itu Abu Jahal mengatakan, bahwa Utbah penakut, pengecut dan sebagainya.


Dan ketika timbul perdebatan tadi, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengetahui dari jauh dan ketika itu juga pandangan tentara Islam ketika melihat tentara Quraisy tidak merasa takut dan gentar atau khawatir sedikitpun.


Pendapat Utbah tadi setelah diperbincangkan oleh kepala-kepala pasukan, maka akhirnya Utbah kalah suara dan diputuskan oleh kepala-kepala pasukan Quraisy, bahwa peperangan di lanjutkan.


Bagi tentara Quraisy biar merasa bangga dan sombong melihat tentara Islam, maka ketika itu datanglah Iblis dengan diiringkan tentara berpuluh-puluh banyaknya. Iblis menyerupai akan rupanya kepala qabilah Bani Mudlij (Suraqah bin Malik) bersama kaum qabilahnya. Iblis berkata kepada kepala-kepala pasukan tentara Quraisy : ''Kamu jangan takut memerangi Muhammad dan tentaranya, kalau kamu akan kalah, kita dari belakang membela kepadamu. Pendek kata, kamu tidak akan kalah.''


Dalam pada itu, tiba-tiba seketika itu datanglah malaikat Jibril mengejar kepada Iblis. Maka seketika iyu juga, Iblis dan pengiringnya melarikan diri. Dan ketika Iblis melarikan diri, oleh seorang pahlawan Quraisy ditanya : ''Hendak kemana engkau hai Suraqah ? Engkau sudah sanggup hendak membela kita, tetapi mengapa engkau sekarang hendak pergi dari sini ?''''


Iblis menjawab : ''Sudahlah, saya melihat barang apa yang kamu tidak melihat.''


Kemudian waktu itu ada seorang pahlawan Quraisy yang dengan sombong keluar lebih dulu dari barisan tentaranya. Pahlawan tersebut bernama Aswad bin Abdul-Asad al Makhzumy. Ia keluar terus berjalan menuju ke kolam-kolam yang telah penuh air bagi tentara Islam, sambil berkata : ''Saya bersumpah dengan nama ALLAH. Saya akan merusak kolam-kolam mereka jika tidak dapat lebih baik saya mati.''


Oleh sebab itu, seketika itu terdengarlah oleh sahabat Hamzah, lali oleh beliau dikejarlah Aswad. Kemudian setelah ternyata ia hendak merusak kolam kepunyaan tentara Islam, lalu didahului dengan pukulan yang sekeras-kerasnya oleh sahabat Hamzah, maka seketika itu juga jatuhlah Aswad seraya mengucurkan darah yang tidak sedikit, karena dari pukulan Hamzah yang begitu hebatnya, dan seketika itu juga mampuslah Aswad dengan mandi darah.


Selanjutnya sebagai biasa bagi bangsa Arab seumumnya terutama bagi bangsa Quraisy, apabila hendak berperang, maka dari antara pahlawan-pahlawan lebih dulu harus bertanding dan beradu kekuatan dengan pahlawan-pahlawan musuhnya seorang lawan seorang. Maka dari itu waktu sebelum terjadi pertempuran dan peperangan, kepala tentara Quraisy minta dan menantang dengan secara sombong kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam supaya mengeluarkan tiga orang dari pahlawan tentaranya untuk bertanding dan beradu kekuatan dengan pahlawan-pahlawan Quraisy. Akhirnya dari tentara Islam mengeluarkan tiga orang pahlawan juga.


Maka sesudah tentara Quraisy mengeluarkan 3 orang pahlawannya yang gagah berani di tengah medan perang yang akan dipergunakan berperang. Maka Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu bersabda kepada 3 orang pahlawan tentaranya dari golongan Anshar. Adapun 3 orang pahlawan tentara Quraisy tadi ialah :

1. Utbah bin Rabi'ah,

2. Syaibah bin Rabi'ah,

3. Walid bin Utbah


Adapun dari pahlawan tentara Islam yang disuruh keluar oleh Nabi, ialah :

1. Auf bin Al-harits,

2. Mu'adz bin Harts, dan

3. Abdullah bin Ruwahah,

Masing-masing dari sahabat Anshar.


Sesudah tentara Islam ini setelah keluar dan berada di tengah medan peperangan, lalu ditanya oleh masing-masing yang akan bertanding : ''Siapakah engkau ? Dan dari keturunan siapakah engkau itu ?'' Beliau-beliau itu sudah tentu menjawab : ''Dari golongan Anshar, dan dari Madinah.''


Waktu itu oleh pahlawan Quraisy tadi di tolak dengan ejekan : ''Ah, bukan sepatutnya kalau kita bertanding dengan kamu, karena kamu bukan dari bangsa kita, Percuma kalau kamu bertanding dengan kita.'' Mereka lalu berteriak meminta Muhammad kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.


''Ya Muhammad ! Keluarkanlah 3 orang dari golongan kita (Quraisy) dan yang dari keturunan Hasyim.'' oleh sebab itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu menyuruh 3 orang Anshar tadi supaya mengundrkan diri, dan menyuruh juga kepada 3 orang pahlawannya yang dari golongan bangsa Quraisy dan dari Bani Hasyim. Ialah :

1. Hamzah bin Abdul Muththalib,

2. Ali bin Abi Thalib, dan,

3. Ubaidah bin Al-Harits.


Sahabat Hamzah, sahabat Ali dan sahabat Ubadah seketika itu juga berdiri dengan tegak, terus keluar dari tempatnya masing-masing dan menuju ke tengah medan pertempuran, lalu mendekati mereka masing-masing yang sombong itu. Kemudian setelah masing-masing berdekatan dan berhadapan muka, lalu mereka berkata dengan cara yang sangat sombong : ''Siapakah kamu sekalian ?''


Sahabat Ubaidah menjawab : ''Saya Ubaidah bin Al-Harits.''

Sahabat Hamzah menjawab : ''Saya Hamzah bin Abdul Muththalib.''

Sahabat Ali menjawab : ''Saya Ali bin Abi Thalin.''


Mereka berkata : ''Ya sudah sepatutnya kalau kami bertanding dengan kamu. Kita dari Quraisy, dan kamu dari Quraisy.''


Kemudian pertandingan beradu kekuatan dimulai seorang dengan seorang, sahabat Ubaidah dengan Utbah, sahabat Hamzah dengan Syaibah, dan sahabat Ali dengan Walid. Maka setelah bertemu satu persatu saling memukul dan beradu kekuatan. Sahabat Hamzah tidak berhenti-hentinya memberi pukulan kepada Syaibah hingga mati, sahabat Ali tidak berhenti-henti memberi pukulan kepada Walid sampai tewas jiwanya, dan sahabat Ubaidah diberi pukulan yang sekeras-kerasnya oleh Utbah yang yang berakhir sahabat Ubaidah dapat terpukul dengan senjata tajam oleh Utbah disebelah lututnya sehingga lututnya dengan kakinya hampir putus. Sebab itu sahabat Ubaidah lalu jatuh, dan segera lalu diangkat oleh Sahabat Hamzah dan sahabat Ali dan dibawa kehadapan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Kemudian sahabat Hamzah dan sahabat Ali kembali kemedan pertandingan lalu bertanding dengan Utbah, dan dalam sekejap saja, Utbah dapat terpukul oleh sahabat Ali sampai menghembuskan nafasnya dengan sengsara.


Keadaan sahabat Ubaidah setelah di hadapan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu diperintah oleh beliau supaya berbaring diatas tikar beliau, maka setelah terlentang di atas tikar, sahabat Ubaidah lalu berkata :

''Tidakkah ini (mati) syahid, Ya Rasulullah ?''''


Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata : ''Sesungguhnya saya menyaksikan, bahwa engkau itu mati syahid.''


Maka seketika itu juga, wafatlah sahabat Ubaidah dengan membawa perasaan sangat gembira.

''INNAA LILLAHI WA INNAA ILAIHI RAAJIUUN''


Dan dengan sebab adanya pertandingan tadi, ketika itu ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang bunyinya :

''Kedua golongan ini saling berbantahan, mereka berbantahan tentang TUHAN mereka.''


Jadi dalam pertandingan tadi tentara Quraisy kehilangan tiga orang pahlawan, dan tentara Islam kehilangan seorang pahlawannya, dan dengan kejadian ini menjadi suatu tanda (baca : alamat), bahwa dalam peperangan nanti akan di dapat oleh kaum Muslimin.