Saturday, February 25, 2012

Iman Hijrah dan Jihad : Ejekan Pendeta Yahudi, Fanhash

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot.com - Diriwayatkan bahwa pada suatu saat ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam yang artinya : ''Barang siapa meminjamkan kepada ALLAH suatu pinjaman yang baik, maka Ia (ALLAH) melipatgandakan (pembayarannya) baginya beberapa lipat ganda yang banyak ; dan ALLAH itu memegang rizqi dan memberikan rizqi ; dan kepadaNyalah kamu di kembalikan.'' (surat Al Baqarah ayat 245)

Ayat wahyu ALLAH itu sudah barang tentu oleh Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam disiarkan kepada siapapun, oleh sebab itu tentu saja dengan sendirinya kaum Yahudi juga mendengar siaran Nabi tersebut.

Pada suatu hari sahabat Abu Bakar radhiAllahu ' anhu datang ke tempat belajar mereka (Madrasah kaum Yahudi). Kebetulan waktu itu mereka sedang berkumpul di tempat itu, tengah belajar pengetahuan agama kepada pendeta-pendeta, dari para pendeta-pendeta yang sedang mengajar ini ada seorang pendeta yang bernama Fanhash. Setelah sahabat Abu Bakar radhiAllahu ' anhu bertemu dengan dia , ia berkata : ''Oh Fanhash, kasihanilah engkau itu ! Hendaklah engkau takut kepada ALLAH dan Islamlah kepadaNya ! Kau tentunya sudah tahu bukan? Sungguh ia(Muhammad) sekarang telah datang kepadamu dari sisi ALLAH , dan engkau tentu telah mendapati namanya tercatat di dalam kitabmu (Taurat), bukan? Maka dari itu hendaklah kamu semua mengikut seruannya !''

Fanhash menjawab : ''Oh, Abu Bakar, demi ALLAH ! Kami tidak akan berhajat kepada ALLAH-mu dan sahabatmu (Muhammad), karena Tuhan ALLAH-mu sendiri berhajat kepada kami. Dan kami tidak akan menundukkan diri kepadaNya, seperti Dia telah menundukkan diri kepada kami. Sebab kami lebih kaya daripadaNya, dan Dia tidak lebih kaya dari kami bukan? Karena seandainya Tuhan ALLAH-mu itu lebih kaya daripada kami, tentulah ia tidak akan meminta pinjaman kepada kami, sebagaimana anggapan sahabatmu (Muhammad) Tuhan ALLAH telah melarang riba kepada kami, tetapi Ia memberikan riba kepada kami. Andaikata Tuhan ALLAH-mu itu lebih kaya, tentulah ia tidak akan meminta pinjaman dan memberikan riba kepada kita.

Mendengar jawaban Fanhash seperti itu sahabat Abu Bakar Radhiallahu ' anhu tidak dapat menahan kemarahannya dan segera ia menampar muka Fanhash sekeras-kerasnya seraya berkata : ''Demi Dzat yang menguasai diriku dengan tangan kekuasaannya, seumpama tidak ada perjanjian yang kokoh di antara kami dan kamu, sudah tentu kepalamu saya pukul, hai seteru ALLAH ! kamu keterluan, ya!

Fanhash tidak berani membalas, baik berupa perkataan maupun pukulan, karena ia takut melihat kemarahan sahabat Abu Bakar radhiAllahu ' anhu

Tetapi tidak beberapa lama kemudian ia keluar dan pergi ke rumah Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam mengadukan kejadian itu kepada beliau. Dalam pada itu ia di ikuti oleh sahabat Abu Bakar. Setelah Fanhash selesai menuturkan kejadian itu kepada Nabi, sahabat Abu Bakar radhiAllahu ' anhu mendekatkan diri di hadapan beliau, kemudian beliau bertanya kepadanya : ''Apa yang baru saja kau perbuat, hai Abu Bakar?''

Dengan tenang dan tegak sahabat Abu Bakar menjawab : ''Hai Rasulullah ! Memang benar seteru ALLAH itu mukanya saya tampar. Karena ia berkata-kata dengan perkataan yang sangat berbahaya, dan ia menghinakan ALLAH. Ia menyangka bahwa ALLAH itu miskin, dan ia sendiri dan sekomplotannya mampu(kaya), dan ia berkata bahwa ALLAH meminta pinjaman dan memberi riba kepada dia sekomplotannya. Setelah ia berbicara semacam itu lalu saya tampar mukanya ; saya marah kepadanya karena ALLAH !''

Mendengar jawaban sahabat Abu Bakar radhiAllahu ' anhu itu Fanhash menyangkalnya dengan keras dan berkata : ''Saya tidak berkata begitu! Saya tidak menyangka begitu begitu terhadap ALLAH ! Sahabatmu itu berdusta dan berbohong, Muhammad !''

Sangkaan Fanhash itu di terima oleh sahabat Abu Bakar radhiAllahu ' anhu dengan diam lagi tenang. Dan pada saat itu juga ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam yang bunyinya :



''laqad sami'a al l aa hu qawla al la dz iina q aa luu inna al l aa ha faqiirun wana h nu aghniy aa un sanaktubu m aa q aa luu waqatlahumu a l-anbiy aa -a bighayri h aqqin wanaquulu dz uuquu 'a dzaa ba a l h ariiq i.''

''Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang mem bakar.'' (Al Qur'an surat Ali Imran ayat 181)

Kemudian ALLAH menurunkan pula wahyu kepada Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam yang bunyinya :



''latublawunna fii amw aa likum wa-anfusikum walatasma'unna mina al la dz iina uutuu a lkit aa ba min qablikum wamina al la dz iina asyrakuu a dz an katsiiran wa-in ta sh biruu watattaquu fa-inna dzaa lika min 'azmi a l-umuur i.''

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.'' (Al Qur'an surat Ali Imran ayat 186)



''wa-i dz akha dz a al l aa hu miits aa qa al la dz iina uutuu a lkit aa ba latubayyinunnahu li l nn aa si wal aa taktumuunahu fanaba dz uuhu war aa -a zh uhuurihim wa i sytaraw bihi tsamanan qaliilan fabi/sa m aa yasytaruun a.''

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu [258] ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.''
(Al Qur'an surat Ali Imran ayat 187)
Keterangan : [258] Di antara keterangan yang disembunyikan itu ialah tentang kedatangan Nabi Muhammad Sallallaahu 'Alayhi wa Sallam.



''l aa ta h sabanna al la dz iina yafra h uuna bim aa ataw wayu h ibbuuna an yu h maduu bim aa lam yaf'aluu fal aa ta h sabannahum bimaf aa zatin mina a l'a dzaa bi walahum 'a dzaa bun a liim un.''

''Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas darisiksa, dan bagi mereka siksa yang pedih.''

Sumber Al Qur'an dari :

1 comment:

  1. Semoga kisah ini bisa kita pelajari hikmahnya dan kita ikuti petunjuk ALLAH.

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan santun