Tuesday, March 13, 2012

Kejahatan Yahudi : Tipu daya kaum Yahudi untuk memecah persatuan Aus dan Khazraj (Kaum Muslimin)



Kejahatan Yahudi : Tipu daya kaum Yahudi untuk memecah persatuan Aus dan Khazraj (Kaum Muslimin)

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot.com - Kaum Aus dan Kaum Khazraj, disamping mereka telah bersatu, bersaudara kembali, mereka juga masing-masing kelihatan menjadi satu golongan berbudi luhur, sopan santun dan benar-benar mengerjakan pimpinan agama yang di peluknya (Islam) yang di pimpin oleh Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam, juga menjadi golongan umat yang berani mengeluarkan harta bendanya untuk kepentingan Islam dan kaum Muslimin.

Kaum Yahudi, baik dari Banu Nadhir mapun dari Banu Quraidlah dan dari Banu Qainuqa', tatkala Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam telah memperdengarkan suara adzan dengan perantaraan suara Bilal pada tiap-tiap menjelang waktu shalat di atas masjid beliau, maka terasalah dan di ketahuilah oleh mereka masing-masing terutama oleh ketua-ketua mereka, bahwa kota Madinah telah di bawah pengaruh atau di kuasai pribadi Nabi Sallallaahu'Alayhi wa Sallam dan para pengikutnya, terutama terhadap pengaruh beliau yang sudah sedemikian besarnya dan luasnya di dalam lingkungan masyarakat di kota Madinah.


Oleh sebab itu, maka dengan jalan bagaimanapun mereka berusaha untuk menjatuhkan pengaruh Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam, dan manakala ada kesempatan mereka berdaya upaya untuk menghancurbinasakan pimpinan Islam yang sudah mulai meresap ke dalam darah daging para pengikutnya.


Ketua Yahudi dan Pimpinan mereka, meskipun telah menerima dan menyanggupi perjanjian damai yang pernah di adakan dengan Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam dan Kaum Muslimin, namun karena mereka sudah merasa kuatir dan cemas terhadap pimpinan Nabi Sallallaahu'Alayhi wa Sallam di tengah-tengah masyarakat di kota Madinah, maka mereka selangkah demi selangkah selalu berusaha dan berdaya upaya hendak melemahkan pimpinan Nabi, yaitu dengan jalan mengejek-ejek, memperolok-olok dan sebagainya kepada beliau, sebagaimana telah kami uraikan di post ejekan Yahudi.


Ketika itu mereka menerima dan menyanggupi perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam dan kaum Muslimin, dengan mengandung suatu maksud yang tersembunyi, yaitu : Mereka mengharapkan akan menarik kaum Muslimin untuk bekerja sama dengan mereka untuk menantang dan melawan kerajaan Nasrani yang telah berkuasa di Baitul Maqdis dan yang telah mengusir mereka dari kota suci itu. Tetapi, oleh karena ternyata, bahwa harapan mereka yang di sembunyikan itu tidak terlaksana dan sia-sia, maka mereka dengan tidak malu-malu lagi mengkhianati perjanjian persahabatan yang telah di sanggupi itu. Lebih-lebih setelah mereka melihat, bahwa kedudukan Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam dan para pengikutnya dari hari ke hari semakin teguh dan bertambah kuat, bahkan sudah lebih teguh dan lebih kuat dari pada kedudukan kerajaan Nasranipun. Oleh sebab itu, maka bertambah tidak senang terhadap pribadi Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam dan para pengikutnya.


Perasaan iri hati dan dengki terhadap Nabi Sallallaahu'Alayhi wa Sallam dan kaum Muslimin dari mereka itu makin memuncak. Maka dengan diam-diam mereka merubah sikap dengan hendak memusuhi dan melawan Nabi dan kaum Pengikutnya dengan terang-terangan. Sisa-sisa kaum Al Aus dan kaum Khazraj yang masih mengikut agama berhala dan orang-orang munafiq dari kaum Muslimin satu demi satu dan seorang demi seorang mereka tarik-tarik untuk ikut serta memusuhi dan melawan Nabi Sallallaahu'Alayhi wa Sallam dan para pengikutnya.


Adapun diantara mereka yang berlaku demikian itu ialah Huyayyi bin Akhthab dan Abu Yasir bin Akhthab, mereka berdua sangat dengki kepada bangsa Arab yang telah mengikut Islam, dan dalam pada itu mereka berjuang dengan sungguh-sungguh akan mengembalikan orang-orang yang telah mengikut Islam supaya keluar dari Islam dan kembali mengikut agama mereka yang lama. Berhubung demikian itu, maka di kala itu ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam yang bunyinya :



''wadda katsiirun min ahli a lkit aa bi law yarudduunakum min ba'di iim aa nikum kuff aa ran h asadan min 'indi anfusihim min ba'di m aa tabayyana lahumu a l h aqqu fa u 'fuu wa i sh fa h uu h att aa ya/tiya al l aa hu bi-amrihi inna al l aa ha 'al aa kulli syay-in qadiir un.''
''Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya [82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Keterangan ayat :
[82] Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.''
Surat Al Baqarah ayat 109

Dalam ayat ini dengan secara tegas ALLAH telah menyatakan bagaimana kedengkian kaum Yahudi kepada kaum pengikut Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam (kaum Muslimin), karena mereka memang telah mengetahui bagaiman besar nikmat yang telah di karuniakan oleh ALLAH kepada kaum Muslimin, nikmat yang membawa mereka kepada satu ummat yang berbahagia dan beruntung memperoleh kemuliaan di atas dunia dan di negara akherat kelak. Sedang kaum mereka Yahudi masih merasa berat mengikut kebenaran yang sudah nyata dan jelas bagi mereka. Tegasnya mereka masih tetap enggan mengikut agama Islam yang di bawa oleh Nabi Muhammad Sallallaahu'Alayhi wa Sallam itu.


Dan berhubung dengan perbuatan mereka yang sejelek dan sejahat itu, maka oleh ALLAH kaum Muslimin di perintahkan supaya memaafkan dan membiarkan mereka, sehingga Ia mendatangkan perintahNya, yaitu memerangi dan mengusir mereka.

Sumber Al Qur'an Terjemahan Bahasa Indonesia,

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun