Thursday, April 26, 2012

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot.com : Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Mengadakan Permusyawaratan.

Fat1hah.gif


Perang Badar Al-Kubra : Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Mengadakan Permusyawaratan


DUA JALAN HIDUP ABADI[/align]


Setelah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerima kabar, bahwa tentara Quraisy dari Mekah telah bersiap dan menantang kaum Muslimin dengan menunjukkan berbagai-bagai kesombongan dan kecongkakannya, maka Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan segera lalu mengadakan permusyawaratan bersama pahlawan-pahlawan tentaranya. Karena waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merasa kawatir, kalau-kalau nanti setelah kejadian tentaranya bertempur dengan tentara Quraisy lalu tentaranya mengundurkan diri. Nabi mengingat, bahwa awal mulanya berangkat dari Madinah, hendak mengejar seperangkatan unta yang memuat perdagangan kaum Quraisy yang dikepalai oleh Abu Sufyan, sedangkan seperangkatan unta tadi telah berjalan, sebab itu dalam hati Nabi timbul perasaan kalau-kalau sebagian dari tentaranya tidak suka bertempur dengan tentara Quraisy. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga tahu, bahasa diantara tentara Islam sudah tentu ada yang berperasaan :

1. Angkatan unta yang dikejar sudah lewat (berjalan);

2. Pasukan tentara Quraisy bergitu besar, boleh dikata tiga kali lipat dari tentara Islam, dan alat perangpun tentu lebih lengkap dari pada alat-alat tentara Islam, dan begitupun tentang kepandaian berperang, karena mereka itu sudah biasa berperang. Maka dari itu sebelum terjadi sesuatu apa di kalangan tentara Islam, dengan kebijaksanaan sebagai seorang Nabi dan pesuruh Tuhan, lalu Nabi ketika itu juga mengadakan permusyawaratan bersama pahlawan-pahlawan tentaranya. Permusyawaratan setelah dibuka dan bwrlangsung dipimpin oleh Nabi, lalu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

''Sesungguhnya kaum Quraisy telah keluar dari Mekah dengan bersusah payah dan dengan secapat-cepatnya, maka dari itu apa katamu sekalian (sekarang)? Mana yang lebih kamu sukai, angkatan perdagangan Quuraisykah, atau pasukan tentara Quraisykah?''


Waktu itu sebagian pahlawan-pahlawan Islam kaum Muslimina berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam :

''Ya, angkatan perdagangan Quraisy yang lebih kita sukai dari pada bertempur dengan musuh.''


Ada pula yang berkata :

''Ya Rasulullah, lebih baik atas tuan (mengejar) perdagangan Quraisy saja, dan tinggalkanlah musuh.''


Dan ada pula yang berkata :

''Mengapa tuan menyebut akan perang kepada kita, sehingga kita takut kepadanya? Sesungguhnya kita keluar (Madinah ini) karena mengejar angkatan perdagangan, bukan karena perang.''


Dengan ini nyatalah perasaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang tersebuat diatas. Maka saat itu juga berubahlah rupa muka Nabi, dan tertampaklah kegundahan dan kesusahan Nabi itu.


Waktu itu lalu lalu sahabat Abu Bakar berkata :

''Ya Rasulullah, lebih baik bagi kita bertempur dengan musuh.''


Sahabat Umar setelah mendengar perkataan Abu Bakar lalu berkata :

''Ya Rasulullah memang lebih baik bagi kita bertempur dengan musuh.''


Sekalipun demikian, waktu itu ada pula seorang sahabat yang berkata :

''Tidak, demi ALLAH ! Bagi kita tidak ada kekuatan akan berperang kepada kaum (Quraisy). Tidak lain kita keluar ini melainkan karena angkatan perdagangan Quraisy.''


Pada waktu itu sahabat Migdad bin Al Aswad berdiri lalu berkata :

''Ya Rasulullah, teruskanlah pada barang apa yang ALLAH telah perintahkan pada tuan ! Maka kita beserta tuan. Demi ALLAH, kita tidak akan berkata kepada tuan seperti perkataan Bani Israil kepada Nabi Musa (pada zaman dahulu) : Pergilah engkau bersama Tuhanmu maka berperanglah engkau berdua, kita sesungguhnya akan duduk santai disini saja''. Akan tetapi, kita berkata kepada tuan (sekarang) : ''Pergilah tuan bersama TUHAN tuan ! Dan berperanglah tuan bersama TUHAN tuan ! Kita sesungguhnya beserta tuan dan TUHAN ! Kita ikut berperang ! Demi ALLAH, jikalau tuan berjalan dengan kita sampai ke desa Barkul Ghamad, niscaya kita berjuang bersama tuan daripada lainnya. Kita akan berperang dari sebelah kanan kiri tuan, dan di antara hadapan tuan dan belakang tuan.''


Waktu itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu menengok dan melihat pada muka sahabat Sa'ad Mu'adz (seorang pimpinan dari sahabat Anshar) sebab itu dengan sekejap sahabat Sa'ad lalu berdiri dan berkata :

''Barangkali tuan berkehendak kita golongan Anshar, Ya Rasulullah ?''


Nabi bersabda : ''Ya, tentu !''


Sahabat Mu'adz berkata :

''Ya Rasulullah, sesungguhnya kita telah percaya kepada tuan dan kita telah membenarkan tuan, dan kita telah meyakinkan, bahwa sesungguhnya segala apa yang tuan datangkan itu benar, dan kita telah mengaturkan yang sedemikian itu dengan perjanjian kita dan sekokoh-kokoh perjanjian kita, ialah kita selalu mendengar dan mengikut. Barangkali tuan kawatir ya Rasulullah, jika kaum Anshar itu ada tuan pandang tidak akan menolong tuan, melainkan di negeri mereka sendiri, itu tidak ! Demi sesungguhnya saya berkata ini atas nama kaum Anshar dan aku menjawab dari atas (nama) mereka. Maka dari itu lanjutkanlah barang apa yang tuan kehendaki, dan selamatkanlah orang yang tuan kehendaki, dan sambunglah tali orang yang tuan kehendaki, dan musuhilah orang yang tuan kehendaki, dan ambillah harta benda kita mana yang tuan kehendaki, dan barang apa yang tuan ambil itu lebih kita sukai daripada barang yang tuan tinggalkan, dan barang apa yang telah tuan perintahkan dari suatu perkara, maka kita mengikut pada perintah tuan. Maka dari itu teruskanlah Ya Rasulullah, kepada segala apa yang tuan kehendaki, kita selalu bersama tuan !''


Di lain riwayat Sa'ad mengakhiri katanya di kala itu dengan kata-kata yang tegas yang berbunyi sebagai berikut :

''Demi dzat yang telah mengutus engkau, jika sekiranya tuan membawa kami ke laut, lalu tuan mengarunginya, niscaya kami ikut mengarunginya bersama tuan, dan tidak akan ada seorangpun daripada kami yang ketinggalan, dan kami tidak akan segan-segan bahwa tuan bertemu dengan musuh-musuh kami esok hari. Sesungguhnya kamilah orang-orang yang amat tahan dalam peperangan serta sangat setia dalam bertempur. Semoga ALLAH memperlihatkan kepada tuan apa-apa yang menyenangkan mata penglihatan tuan dari kami. Oleh sebab itu, maka marilah berjalan bersama dengan barakah ALLAH.''


Selanjutnya, setelah dari sahabat Muhajirin dan sahabat Anshar ada yang berkata demikian, maka waktu itu sebagian besar dari pahlawan-pahlawan tentara Islam lalu berkata :

''Ya Rasulullah kita tidak akan berkata kepada tuan seperti perkataan kaum Bani Israil, tetapi kita berkata :''Pergilah tuan bersama TUHAN tuan, maka berperanglah tuan berdua, sesungguhnya kita bersama tuan, selalu mengikut.''


Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam setelah mendengar suara dari perkataan pahlawan-pahlawan tentaranya seperti diatas, maka seketika itu juga bercahayalah wajah muka Nabi seraya tertampak kegirangannya, dan pada saat itu juga ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi yang bunyinya demikian :


a005.png


sp1.gifDENGARKAN


kam aa akhrajaka rabbuka min baytika bi a l h aqqi wa-inna fariiqan mina a lmu/miniina lak aa rihuun a


5. Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya


[596]Maksudnya: Menurut Al Maraghi: Sebagaimana Allah menyuruhnya pergi dari rumah (di Madinah) untuk berperang ke Badar dengan kebenaran pula. Menurut Ath-Thabari: Keluar dari rumah dengan maksud berperang.


a006.png


sp1.gifDENGARKAN


yuj aa diluunaka fii a l h aqqi ba'da m aa tabayyana ka-annam aa yus aa quuna il aa a lmawti wahum yan zh uruun a


6. mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).


a007.png


sp1.gifDENGARKAN


wa-i dz ya'idukumu al l aa hu i h d aa al ththaa -ifatayni annah aa lakum watawadduuna anna ghayra dzaa ti al sysyawkati takuunu lakum wayuriidu al l aa hu an yu h iqqa a l h aqqa bikalim aa tihi wayaq th a'a d aa bira a lk aa firiin a


7. Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjatalah [597] yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,


[597] Maksudnya kafilah Abu Sofyan yang membawa dagangan dari Siria. Sedangkan kelompok yang datang dari Mekkah di bawah pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal.


Al Qur'an surat Al Anfal ayat 5-7


Demikianlah singkatnya riwayat permusyawaratan yang diadakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika hendak berperang di Badar.


[align=center]Artikel Post terkait :

Perang Badar Al-Kubra : Awal Mula kejadian perang di Badar

Perang Badar Al-Kubra : Angkatan Perang Tentara Kaum Musyrikin


Walhamdulillahi Rabbil'alamin

1 comment:

  1. Terima kasih atas artikelnya.
    o iya selama saya jelajah mencari ilmu dengan blogwalking, menurut saya anda memiliki kelebihan tersendiri dari situs-situs lain dan jujur potensi anda juga sangat bagus, banyak juga ilmu yang saya pelajari disini jika ada waktu saya akan berkunjung lagi.

    Salam damai dari onlyx-45

    #Semoga sehat selalu :D

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan santun