Saturday, April 7, 2012

Kejadian Hebat dan Penting : Perang Buwath, Perang 'Usyairah, Perang Badar yang pertama kali.

Fat1hah.gif






perangbadar1.jpg


Sekembalinya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ke Madinah, maka tidak berapa lama, Nabi menerima kabar, bahwa seperangkatan unta yang membawa perdagangan kaum Musyrikin Quraisy dari negeri Syam sebanyak 1500 unta dan seratus orang lelaki yang dikepalai oleh Umayyah bin Khalaf hendak kembali ke Mekkah. Oleh sebab itu lalu dengan segera Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersiap berangkat menuju desa Buwath.


Desa Buwath itu nama suatu gunung yang letaknya dari Madinah kira-kira perjalanan 5 pos (dekat pelabuhan Jambu'). Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berangkat dengan diiringkan oleh pasukan tentara Muslimin terdiri dari sahabat-sahabat Muhajirin sebanyak 200 orang dengan berbendera putih di bawa oleh Sa'ad Abi Waqqash Radi-Allahu anhu. Ketika itu pimpinan kaum Muslimin di Madinah di serahkan kepada sahabat Sa'ad bin 'Utsman bin Madl'un Radi-Allahu anhu.


Berangkatnya Rasulullah di bulan Rabi'ul Awwal tahun kedua dari Hijrah. Maka setelah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sampai di tempat yang di tuju, ternyata seperangkatan unta kaum Musyrikin Quraisy yang hendak ditegur dan ditolak serangannya sudah berlalu dari Buwath, maka dari itu pertempuran tidak terjadi, dan Nabi bersama tentara Islam lalu pulang (kembali)) ke Madinah dengan selamat.




perangbadar2.jpg


Menurut riwayat, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sekembalinya di Madinah maka tidak berselang beberapa lama, terdengarlah kabar oleh Nabi, bahwa kaum Quraisy hendak mengadakan angkatan perdagangannya lagi ke negeri Syam, angkatan tersebut sebanyak 1000 unta, yang membawa perdagangan seharga 50.000 dinar, dan orang-orang yang mengiringinya lebih dari 30 orang dan dikepalai oleh seorang ketua Quraisy yang tidak asing lagi namanya bagi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan kaum Muhajirin, ialah Abu Sufyan bin Harb.


Maka setelah mendengar kabar ini, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lalu beliau bersiap mengatur pasukan tentara kaum Muslimin sebanyak 150 orang, kemudian pada hari permulaan bulan Jumadil 'Ula tahun kedua Hijrah, berangkatlah Nabi dengan diiringkan oleh tentaranya yang terdiri dari sahabat-sahabat Muhajirin dengan berbendera putih dan di bawa oleh sahabat Hamzah Radi-Allahu anhu.


Pimpinan kaum Muslimin di Madinah ketika itu diserahkan kepada Abu Salamah bin 'Abdul Asad. Beliau berangkat menuju ke suatu desa yang bernama 'Usyairah. Nama 'Usyairah ini asal mulanya nama suatu jurang didekat Yanbu', dimana sengaja hendak menegur dan menolak gangguan kaum Quraisy, kalau-kalau mereka itu mengganggu kaum Muslimin di Madinah. Tetapi setelah kaum Muslimin sampai ditempat tersebut seperangkatan unta kaum Quraisy telah berlalu. Maka dari itu tentu saja ketika itu tidak terjadi pertempuran. Dan waktu itu Nabi, lalu mengadakan perjanjian perdamaian dengan kabilah Bani Mudlij, yang ketika itu mereka sedang di bawah pengaruh Banu Dhamrah, padahal Banu Dhamrah telah mengadakan perdamaian dengan dengan Nabi, sebagaimana riwayatnya telah kami riwayatkan di pos sebelumnya (dalam judul Perang Waddan). Dan perjanjian Nabi dengan Banu Mudlij, adalah sepertu perjanjian beliau dengan Banu Dhamrah juga. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersama kaum Muslimin lalu kembali (pulang) ke Madinah dengan selamat.




perangbadar.jpg


Diriwayatkan, bahwa sekembali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan kaum Muslimin dari 'Usyairah tersebut, maka selang beberapa hari Nabi menerima kabar, bahwa disuatu desa yang bernama Badar, ada seorang bernama Kurz bin Jabir Al-Fihry merusak tanaman dan merampas buah-buahan kepunyaan penduduk di Madinah; maka dari itu Nabi dengan segera lalu berangkat bersama kaum Muslimin (yang jumlahnya di dalam kitab-kitab Tarikh yang telah kami ketahui tidak di sebutkan).


Beliau berangkat dengan berbendera putih dan di bawa oleh sahabat 'Ali bin Abi Thalib Radi-Allahu anhu, dan pimpinan kaum Muslimin di Madinah diserahkan kepada sahabat Zaid bin Haritsah. Keberangkatan Nabi ini hendak sengaja mengejar perampas dan perusak tadi, tetapi setelah Nabi sampai di badr, perampas dan perusak tadi telah meloloskan diri, oleh sebab itu pertempuran itu tidak terjadi.


Nama Badr ini adalah suatu nama tempat mata air yang letaknya di antara Mekah dan Madinah, tetapi lebih dekat dari Madinah; dan perang ini dalam kitab tarikh disebutkan perang Badr al-ula dan disebutkan pula Perang Safwan ini adalah nama suatu jurang didekat Badr. Kemudian Nabi bersama pengiringnya lalu kembali ke Madinah dengan selamat.


Al Qur'an Terjemah Bahasa Indonesia bersumber dari :

alquran_indonesia.png


Baca Juga Kisah sebelumnya :

<<==Kejadian Hebat dan Penting : Pasukan Tentara Islam yang dikepalai oleh Hmzah, Pasukan tentara Islam yang dikepalai oleh'Ubaidah, Perang Waddan


Jika Anda Sebarkan Content ini di Facebook, Twitter, forum maupun Blog, Insya ALLAH amal jariah untuk Anda.


Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun