Wednesday, April 11, 2012

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot.com : Kejadian Hebat dan Penting : Peristiwa beralih qiblat menjadi Fitnah besar

Fat1hah.gif




Sebagaimana di muka telah diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam sejak hijrah ke Madinah apabila mengerjakan shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis, sampai kurang lebih 16 bulan lamanya. Sesudah itu, barulah Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam mendapat perintah supaya menghadap ke arah Baitul Haram (Ka'bah).


Sekedar untuk menambah riwayat yang tersebut itu, agar supaya jelas, baiklah disini kami kutipkan uraian dan penjelasan para ulama ahli tarikh dan ahli tafsir tentang riwayat perpindahan atau perpalingan qiblat shalat yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam dari Baitul Maqdis ke Baitul Haram itu, yang dikala itu menimbulkan atau menjadi fitnah besar bagi kaum ahli kitab, kaum Munafiqin dan kaum Musyrikin.


Menurut riwayat, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam sewaktu ada di Mekah, apabila mengerjakan shalat beliau menghadap ke Ka'bah; dan sewaktu beliau telah hijrah ke Madinah pada mulanya diperintahkan supaya menghadap ke Baitul Maqdis, karena untuk menjadi petunjuk kepada kaum Yahudi di Madinah yang mengerjakan shalat menghadap kesana.


Sepanjang riwayat, bahwa sebelum Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam beralih qiblat ke Baitul Maqdis, pada mula-mulanya beliau di Madinah ada suatu peristiwa yang riwayatnya sebagai berikut :


Nabi selalu di bujuk dan di tarik-tarik oleh segolongan kaum Yahudi supaya suka berpindah ke kota Baital Maqdis (Palestina) saja, dengan alasan, bahwa kota itu adalah suatu tanah suci yang telah disediakan oleh ALLAH bagi tempat kediaman para Rasul-Nya. Mereka berkata :''Maka jika engkau itu benar-benar seorang Rasul Tuhan, wahai Muhammad, hendaklah engkau berdiam di tanah suci itu, menurut jejak para Rasul Tuhan yang terdahulu daripada engkau.''


Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam dikala itu hanya menghadapkan muka apabila mengerjakan shalat ke arah Baitul Maqdis dengan seidzin ALLAH, tipu daya dan bujukan kaum Yahudi kepada Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam tidaklah berhenti dan putusnya; tetapi apa yang telah di lakukan oleh beliau, sebagai jawaban atas bujukan mereka dikala itu? Jangankan akan berpindah dan berdiam di kota Baitul Maqdis, sedangkan menghadapkan muka saja kesana sewaktu mengerjakan shalat, tidak lagi dikerjakan. Karena beliau telah diperintahkan oleh ALLAH supaya memindahkan qiblatnya dari arah Baitul Maqdis ke arah Baitul Haram.


Dengan riwayat singkat seperti yang tersebut itu jelas, bahwa perpalingan qiblat shalat itu terjadi dua kali, yang selanjutnya beliau tetap menghadap ke arah Baitul Haram (Ka'bah) di Mekah; dan beliau menghadap ke arah Baitul Maqdis, hanya selama 16 bulan.


Berhubungan dengan itu, maka sudah barang tentu peristiwa perpalingan dan beralih qiblat shalat itu menimbulkan atau membawa fitnah yang amat besar, sebagaimana telah diuraikan di muka. Kaum Yahudi mencacimaki beliau, kaum Musyrikin memperolok-olokkan beliau dan kaum Munafiqin terus mencela beliau. Dan lebih dari pada itu, mereka mengganggu pula kepada kaum Muslimin, agar kaum Muslimin timbul keragu-raguan terhadap kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam.


Demikianlah, maka di antara ayat yang diturunkan oleh ALLAH di kala itu ada yang berarti :''Dan tidak KAMI menjadikan qiblat yang telah ada engkau menghadap kepadanya itu melainkan supaya KAMI mengetahui akan orang yang mengikut Rasul daripada orang yang berbalik di atas kedua tumitnya.''


Maksudnya : terjadi peralihan qiblat dari arah Baital Maqdis ke arah Baital Haram yang ditetapkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam tidak lain melainkan supaya dapat diketahui dengan nyata oleh Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam dan oleh orang ramai juga, siapa yang masih tetap mengikut Nabi, masih penuh kepercayaannya kepada beliau, dan siapa yang telah bergoncang dan bergoyang kepercayaannya kepada beliau, lalu surut dan mundur menjadi kafir lagi.


Maka kelanjutan ayat itu dengan tegas oleh ALLAH dinyatakan :Dan sesungguhnya adalah peralihan qiblat itu sangat berat, kecuali atas orang-orang yang ditunjuki oleh ALLAH.''


Maksudnya : Orang-orang yang tidak merasa berat mengikut beralih qiblat sebagai yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam itu, ialah mereka yang telah diberi petunjuk dan pimpinan oleh ALLAH, dengan iman yang kokoh kuat kepada Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam.


INFORMASI UNTUK SAHABAT MWB


Jam Terbit Post Baru : 06:00-08:00 WIB


Kunjungan Balasan : 20:00 s/d 24:00 WIB


Berkomentarlah Yang Baik, Tunjukkan Apresiasi Anda kepada sejarah Islam niscaya anda akan cinta pada ALLAH, Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi wa Sallam dan Para Mukmin dan Umat Muslimin.


Al Qur'an Terjemah Bahasa Indonesia bersumber dari :

alquran_indonesia.png


Jika Anda Sebarkan Content ini di Facebook, Twitter, forum maupun Blog, Insya ALLAH amal jariah untuk Anda.


Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun