Friday, April 6, 2012

Kejadian Hebat dan Penting : Pasukan Tentara Islam yang dikepalai oleh Hamzah, Pasukan tentara Islam yang dikepalai oleh 'Ubaidah, Perang Waddan

Fat1hah.gif




perangbadar1.jpg


Menurut riwayat, bahwa pasukan tentara Islam yang pertama kali di angkat oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam guna menolak akan serangan kaum Musyrikin Quraisy, ialah tentara Islam yang dikepalai oleh Hamzah bin 'Abdul Muthalib Radi-Allahu anhu yang terdiri dari pada kaum Muhajirin sebanyak 30 orang, berbendera putih dan yang membawa benderanya ialah sahabat Abu Martsad Radi-Allahu anhu. Hamzah berangkat dengan diiringi oleh tentara Islam yang tak seberapa jumlahnya tadi menuju ke suatu tempat yang bernama 'Ish dekat tepi lautan yang dipergunakan jalan bagi angkatan perdagangan kaum Musyrikin Quraisy. Adapun kaum Musyrikin Quraisy yang hendak bertempur yang hendak bertempur dengan kaum Muslimin ialah mereka yang sedang kembali berdagang dari Syam yang banyaknya lebih kurang 300 orang dan dikepalai oleh Abu Jahal. Mereka masing-masing setelah berhadapan muka dan bertempur saling panah memanah, maka tidak antara lama, datanglah seorang kepala Bani Dlamrah yang bernama Majidi bin 'Amr Al Juhani, mendamaikan pertempuran tadi. Akhirnya pertempuran berhenti, tentara Islam kembali ke Madinah, dan tentara Quraisy kembali ke Mekah.



perangbadar2.jpg


Diriwayatkan : Bahwa pada bulan Syawal tahun 1 Hijrah, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberangkatkan pula pasukan tentara Islam dengan dikepalai oleh sahabat 'Ubaidah bin Harits Radi-Allahu anhu guna menolak serangan dan gangguan kaum Musyrikin Al-Quraisy. Pasukan tentara Islam sebanyak 80 orang, berbendera putih dibawa oleh sahabat Misthah bin Atsastah; adapun tentara Musyrikin sebanyak 200 orang.


Kedua pasukan ini setelah bertemu lalu terjadi pertempuran di tepi laut di suatu tempat yang terletak di antara negeri Mekah dan Madinah. Maka setelah pertempuran terjadi masing-masing melepaskan panahnya, yang akhirnya tentara kaum Musyrikin ketakutan terhadap tentara kaum Muslimin, lalu mengundurkan diri. Dan diantara mereka ada dua orang yang menyerahkan diri kepada kaum Muslimin. Kedua orang tadi ialah seorang yang bernama Miqdad bin Al-Aswad dari Bani Zuhrah dan seorang lagi yang bernama Atbah bin Ghazwan dari Bani Naufah, yang kedua-duanya itu keturunan Quraisy. Mereka setelah menyerahkan diri lalu dengan ikhlas mengikut Islam.



perangbadar.jpg


Menurut riwayat Ibnu Hisyam dari riwayat Ibnu Ishaq, dan dikuatkan pula oleh Imam Bukhary dalam Tarikh Shaghirnya, bahwa Ghazwah perang Waddan ini adalah Ghazwah yang pertama kali Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengepalainya. Waddan itu ialah nama suatu gunung yang terletak di antara Mekah dan Madinah; dan ghazwah Abwa', karena Waddan itu suatu nama gunung yang letaknya berdekatan dengan desa 'Abwa' yang kira-kira perjalanan 6 mil.


Kejadian Ghazwah Waddan ini ketika hari tanggal 12 bulan Shafar tahun kedua dari Hijrah. Pada hari dan bulan itu, berangkatlah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan diiringi oleh sahabat-sahabat Muhajirin yang banyaknya 70 orang. Sahabat-sahabat Anshar satupun tidak ada yang disuruh mengikut. Sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berangkat, pimpinan kaum Muslimin di Madinah diserahkan kepada sahabat Sa'ad bin 'Ubadah Radi-Allahu anhu. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berangkat menuju ke Waddan dengan diiringkan oleh pasukan tentara tersebut dengan berbendera putih di bawa oleh sahabat Hamzah Radi-Allahu anhu (Mamak Nabi), dimana Nabi dan tentaranya perlu menolak gangguan seperangkatan unta yang membawa perdagangan kaum Musyrikin Quraisy. Tetapi setelah Nabi dan tentara Islam sampai di Waddan ternyata seperangkat unta tadi telah lewat, maka ghazwah tadi tidak sampai terjadi.


Kemudian ditempat tersebut Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengadakan perjanjian dengan kaum Arab dari Bani Dhamrah, perjanjian tersebut oleh pembesar kaum ini yang namanya Majdi bin Amr Adl-Dhamri telah diterima dengan baik. Adapun perjanjiannya, ialah :


1. Bahwa Bani Dhamrah, tidak diperkenankan menyerang atau memerangi lebih dahulu kepada kaum Muslimin.


2. Bahwa kaum Muslimin tidak diperkenankan menyerang atau memereangi lebih dahulu kepada mereka.


3. Bahwa jika masing-masing dari dua golongan dapat serangan dari luar, maka wajib membela dan menolong dengan sekuat-kuatnya.


4. Bahwa Bani Dhamrah tidak diperkenankan membantu apasaja kepada orang-orang yang hendak memusuhi kaum Muslimin.


Selanjutnya setelah perjanjian perdamaian selesai, lalu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersama tentara Islam kembali ke Madinah dengan selamat. Dan menurut riwayat, bahwa sejak berangkat sampai kembalinya tentara Islam ini adalah dalam waktu 15 hari 15 malam lamanya.


Al Qur'an Terjemah Bahasa Indonesia bersumber dari :

alquran_indonesia.png


Baca Juga Kisah sebelumnya :

<<=''Sebab-sebab manusia mengingkari kebenaran.''


Jika Anda Sebarkan Content ini di Facebook, Twitter, forum maupun Blog, Insya ALLAH amal jariah untuk Anda.


Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun