Wednesday, April 25, 2012

Iman Hijrah dan Jihad Blogspot.com ; Perang Badar Al-Kubra : Angkatan Perang Tentara Kaum Musyrikin

Fat1hah.gif


imanhijrahdanjihad.jpg




Kepala-kepala dan ketua-ketua kaum Musyrikin Quraisy di Mekah setelah menerima khabar yang dikirim oleh Abu Sufyan dengan perantaraan Dhamdham tadi, maka dengan seketika itu juga mereka lalu bersiap mengumpulkan tentara, serta menyediakan alat-alat peperangan dengan selengkap-lengkapnya.


Ketika itu sebagian daripada mereka berteriak-teriak di kampung-kampung dengan berkeliling. ''Apa Muhammad dan pengikut-pengikutnya menyangka, bahwa angkatan unta yang dikepalai oleh Abu Sufyan itu seperti angkatan yang dikepalai oleh Ibnu Hadhramy? Demi Lata dan 'Uza, jangan begitu ! Muhammad dan pengikut-pengikutnya nanti akan tahu sendiri kalau terus menerus berbuat begitu.'' Demikianlah suara yang dikeluarkan oleh sebagian dari kepala-kepala Quraisy waktu itu.


Pada waktu itu setelah mereka mengumpulkan tentara sebanyak 950 orang (dalam riwayat lain 1000 orang), dan masing-masing dengan bersenjata lengkap, lalu berangkat menuju ketempat yang biasa dilalui oleh angkatan unta-unta mereka yang dikepalai oleh Abu Sufyan. Pada waktu itu tidak ada orang laki-laki Quraisy yang gagah berani yang tidak ikut serta menjadi tentara, dan jikalau terpaksa tidak ikut, lalu menyuruh seorang laki-laki lain sebagai wakilnya. Begitupun kepala-kepala dan ketua-ketua Quraisy tidak ada yang ketinggalan menjadi pahlawan tentaranya melainkan Abu Lahab yang tidak ikut, ia terpaksa tidak ikut karena sudah merasa takut ; tetapi ia menyuruh seorang laki-laki Quraisy sebagai wakilnya dengan membayar 4000 dirham. Orang yang disuruh olehnya tadi adalah Ash bin Hisyam. Menurut riwayatm bahwa Ash bin Hisyam adalah seorang saudagar, tetapi ia mempunyai pinjaman sebesar 4000 dirham kepada Abu Lahab. Maka waktu itu oleh karena ia sanggup menjadi wakilnya, maka oleh Abu Lahab dibebaskan utangnya.


Dari pada 1000 orang tadi yang berkuda ada 100 orang lebih, dan yang berkendaraan unta ada 700 orang, dan 12 orang dari kepala Quraisy yang diserahi urusan makanan dan minuman sekalian tentara, yang membawa benderanya ialah Sa'ad Jazid. Demikianpun mereka ketika berangkat dengan membawa orang-orang perempuan tukang nyanyi, tukang memukul rebana dan perempuan-perempuan ronggeng yang dipergunakan sebagai permainan bagi mereka.


Dus, dengan penuh kegirangan, kesombongan, kecongkakan, kedurhakaan dan kekejian ketika mereka hendak bertempur dengan kaum Muslimin.


Adapun tentara Islam yang dikepalai oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika itu terus berjalan mencari angkatan unta kaum Quraisy. Tetapi dengan tiba-tiba setelah sampai disuatu tempat yang berdekatan dengan dusun Badar, terdengarlah kabar oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwa angkatan unta yang sedang dicarinya tadi telah berjalan dengan mengambil jalan ditepi laut. Jadi belum sampai terjadi pertemuan dengan tentara Islam.


Selanjutnya setelah perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sampai disuatu lembah yang bernama Dzafiran (suatu lembah dekat dusun Shafra), terperanjatlah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan seketika itu lalu turun dari kendaraan, dan tentara Islam lalu berhenti, dan seketika itu Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerima kabar, bahwa kaum Quraisy telah memberangkatkan pasukan tentaranya dari Mekah menuju ke tempat-tempat yang dibuat jalan angkatan perdagangan mereka karena hendak menjaga keamanan perdagangan mereka ditengah jalan.


Pasukan tentara Quraisy pada saat itu dikepalai oleh Abu Jahal bin Hisyam, maka ketika perjalanan Abu Sufyan telah selamat dari bahaya dan dapat terlepas dari ancaman kaum Muslimin lalu Abu Sufyan menyuruh seorang kawannya supaya menyusul tentara Quraisy yang dikepalai oleh Abu Jahal.


Jadi supaya tentara Quraisy kembali saja ke Mekah, jangan meneruskan perjalanannya dan jangan sampai kejadian bertempur dengan kaum pengikut Muhammad, karena angkatan perdagangan Quraisy telah dapat terlepas dari pada bahaya yang diancamkan. Demikianlah permintaan Abu Sufyan kepada Abu Jahal dengan perantaraan suruhannya. Ketika itu Abu Jahal sebagai kepala/pimpinan tentara Quraisy menjawab dengan sombong : ''Kita tidak akan kembali sebelum sampai di Badar. Sekalipun perdagangan kita telah sampai di Mekah, tetapi kita harus meneruskan perjalanan kita sampai di Badar.''


Kemudian setelah mereka sampai di Badar, tiga hari tiga malam mereka berdiam di Badar seraya menunjukkan kesombongannya, dan ejekannya kepada kaum Muslimin. Masing-masing merasa gembira bersukaria, bernyanyi-nyanyi, bermain-main dengan perempuan ronggeng yang dibawanya sebagai bunga raja mereka meminum-minuman keras dan lain sebagainya. Lebih-lebih mereka merasa, tentara lebih cukup, senjata lebih lengkap dan telah mendapat tempat yang baik di Badar. Seumpama terjadi berperang dengan kaum Muslimin tentu menanglah yang akan didapatnya. Demikianlah perasaan mereka masing-masing terutama pemimpin-pemimpin dan pahlawan-pahlawan mereka seperti Abu Jahal dan sesamanya; tidak ingat apa yang terjadi di kemudiannya. Disangkanya orang yang lemah akan terus lemah selamanya; dan orang yang kuat akan terus kuat selamanya.


Artikel Terkait :


Perang Badar Al-Kubra : Awal Mula kejadian perang di Badar


Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun