Tuesday, April 3, 2012

Kejahatan Yahudi : Islamnya Abdullah bin Salam

Fat1hah.gif


Islamnya Abdullah bin Salam


Iman Hijrah dan Jihad MyWapBlog.com - Abdullah bin Salam nama kecilnya adalah Hushain bin Salam bin Harits, dan dari keturunan Nabi Jusuf bin Yaqub a.s. Pada waktu Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam datang di Madinah, ia adalah seorang pendeta dan ulama Yahudi dari Bani Qainuqa yang paling dalam pengetahuannya tentang kitab suci Taurat. Dan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah, sesungguhnya ia memang telah menanti-nanti kedatangan Pesuruh TUHAN yang terakhir, yang sifat-sifatnya termaktub dalam Taurat dan Injil, serta yang kedatangan Pesuruh itu telah di janjikan dalam kitab-kitan itu. Kemudian, pada hari Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam tiba di Madinah, ia mendapat berita bahwa orang yang di nanti-nanti dan di harap-harap kedatangannya itu telah sampai di Madinah. Maka beberapa hari kemudian ia datang menghadap Nabi dengan seorang diri dan dengan jalan diam-diam, karena ia telah merasa kuatir akan nasib dirinya dan keluarganya jika ke Islamannya terdengar oleh kaumnya terutama kawan-kawannya pendeta-pendeta Yahudi.


Setelah berhadapan dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam ia mencocokkan sifat-sifat beliau dengan sifat-sifat yang telah di sebutkan dalam Taurat dan Injil. Sesudah di ketahuinya bahwa sifat-sifat dan tanda-tanda itu telah cocok semua, seketika itu juga ia masuk Islam. Sekembalinya ia dari pertemuannya dengan Nabi, ia lalu berseru kepada keluarganya supaya mereka mengikut seruan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam. Seruannya itu dengan cara diam-diam pula di terima oleh seluruh keluarganya, dan akhirnya mereka semua menjadi pengikut seruan Nabi, itupun dengan cara diam-diam.


Kemudian daripada itu, untuk membuktikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam bahwa kaum Yahudi itu pendusta, pembohong dan pengkhianat terhadap kebenaran, maka pada suatu hari Abdullah bin Salam datang ke rumah Nabi dengan diam-diam. Setelah ia bertemu dengan beliau, lalu ia minta dengan hormat kepada beliau bahwa sewaktu-waktu nanti di antara kaum Yahudi datang kepada beliau, supaya beliau menanyakan pendapat mereka tentang dirinya (Abdulllah bin Salam), agar mereka menerangkan kepada beliau tentang hal-hal tentang dirinya, tetapi dalam pada itu ia minta pula kepada beliau supaya ia di idzinkan masuk ke dalam suatu bilik untuk bersembunyi jika kaum Yahudi datang. Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam berjanji akan mengabulkan semua permintaannya.


Sesudah itu kelihatan dari rumah Nabi, bahwa di antara kaum Yahudi datang berbondong-bondong menuju kerumah beliau. Maka dengan segera beliau menyuruh Abdullah bin Salam masuk ke dalam sebuah bilik beliau. Pada waktu itu kaum Yahudi yang datang ke rumah Nabi belum mengetahui bahwa Hushain bin Salam telah menjadi pengikut Islam, dan belum mengetahui pula bahwa waktu itu sedang bersembunyi di dalam bilik Nabi di ruangan dalam.


Setelah mereka berhadapan muka dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam, beliau lalu bertanya kepada mereka :''Bagaiaman keadaan seorang lelaki yang bernama Hushain bin Salam?''


Mereka menjawab :''Ia ada di dalam kebaikan''


Nabi bertanya pula :''Bagaimana pendapat kamu terhadap dirinya?''


Mereka menjawab :''Menurut hemat kami, Hushain bin Salam itu adalah tuan kita dan anak lelaki tuan kita. Ia adalah sebaik-baik orang kami dan anak lelaki sebaik-baik orang kami. Ia adalah semulia-mulia orang kami dan anak lelaki dari seorang yang paling alim dalam golongan kami, karena dewasa ini di kota Madinah tidak seorangpun yang melebihi kealimannya tentang kitab ALLAH (Taurat)


Demikianlah mereka terus memuji-muji Abdullah bin Salam. Setelah mereka selesai memuji-muji, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka :''Jadi dengan tegas, Hushain bin Salam itu adalah seorang dari golongan kamu sekalian yang paling terpandang segala-galanya menurut pendapat kamu?''


Mereka menjawab :''Ya, betul begitu, Muhammad!''


Kemudian Nabi berseru :''Hai Hushain bin Salam, keluarlah !''


Dengan segera keluarlah Abdullah bin Salam dari dalam rumah lalu mendekat kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam seraya menghadapkan muka kepada mereka sambil berkata :''Hai golongan orang-orang Yahudi ! Hendaklah kamu sekalian takut kepada ALLAH! Terimalah dengan baik segala apa yang telah datang kepada kamu ! Demi ALLAH, sesnugguhnya kamu sekalian telah mengetahui bahwa beliau ini Pesuruh ALLAH, yang kamu sekalian telah mendapati dan mengenal sifat-sifat beliau ini di dalam kitab agama kamu yang ada di sisi kamu bukan? Maka sesungguhnya saya telah menyaksikan bahwa beliau ini adalah seorang Nabi dan Pesuruh ALLAH. Sebab memang sebelumnya saya telah mengenal sifat-sifat beliau sebagaiman yang tersebut dalam kitab Taurat, oleh sebab itu kini saya telah percaya kepada beliau membenarkan segala apa yang di datangkan oleh beliau dan mengikut semua seruan beliau.''


Mendengar ucapan-ucapan Abdullah bin Salam itu, mereka dengan perasaan sangat menyesal menjawab. ''Oh, tuan berdusta ! Mengapakah tuan berani berkata demikian ?''


Abdullah menyahut :''Celakalah kamu semua ! Hendaklah kamu takut kepada ALLAH ! Apakah kamu sekalian tidak mengenal sifat-sifat beliau ini dalam kitab Taurat ?''


Mereka menjawab :''Tidak ! Tuanlah yang berdusta ! Tuan sejelek-jelek orang dari golongan kita ! Sebab tuan sekarang sudah beragama lain !''


Kemudian mereka bubar dan pergi meninggalkan rumah Nabi, sedangkan Abdullah bin Salam ada di hadapan Nabi. Ia berkata kepada beliau :''Inilah yang saya kuatirkan, hai Rasulullah ! Bukankah saya sebelumnya telah menuturkan kepada tuan bahwa kaum Yahudi itu adalah suatu kaum pendusta, pembohong, pengkhianat dan pembelot serta pendurhaka ?''


Sambil tersenyum Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam tinggal diam. Dan pada waktu itu juga ALLAH menurunkan wahyu kepada Nabi yang bunyinya :


a010.png

sp1.gifDengarkan


qul ara-aytum in k aa na min 'indi al l aa hi wakafartum bihi wasyahida sy aa hidun min banii isr aa -iila 'al aa mitslihi fa aa mana wa i stakbartum inna al l aa ha l aa yahdii a lqawma al zhzhaa limiin a.''


10. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Al-Qur'an itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Al-Qur'an lalu dia beriman [1387], sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim".


Keterangan ayat :

[1387] Yang dimaksud dengan "seorang saksi dari Bani Israil" ialah Abdullah bin Salam. Ia menyatakan keimanannya kepada Nabi Muhammad SAW setelah memperhatikan bahwa di antara isi Al-Qur'an ada yang sesuai dengan Taurat, seperti ketauhidan, janji dan ancaman, kerasulan Muhammad SAW, adanya kehidupanakhirat dan sebagainya.


Al Qur'an surat Al-Ahqaf ayat 10


Dan diriwayatkan bahwa sesudah ke Islamannya Abdullah bin Salam dan orang-orang Yahudi yang mengikuti jejeknya di ketahui oleh pendeta-pendeta dan ulama-ulama Yahudi (kawan-kawannya), maka oleh mereka yang congkak-congkak dan sombong-sombong itu ia di caci-maki, dikata-katai, dihina, dijelek-jelekkan dan di musuhi dengan sekeras-kerasnya. Antara lain, pada suatu hari dari antara pendeta-pendeta Yahudi ada yang berkata kepada lainnya, dan perkataan itu sengaja di tujukkan kepada diri Abdullah bin Salam, antara lain mereka berkata :''Tidak akan ada seseorang percaya kepada Muhammad dan seruannya, melainkan orang yang seburuk-buruknya dan serendah-rendahnya. Orang yang sebaik-baik orang kita dan yang semulia-mulia dalam golongan kita tidak akan ia berani meninggalkan agama pusaka nenek moyangnya dan mengikuti agama lain, dari golongan lain dan bangsa lain. Jadi barangsiapa dari golongan kita sampai mengikut agama Muhammad, maka jelaslah bahwa ia seorang yang sejahat-jahatnya di kalangan kita.''


Semua ejekan mereka, hinaan mereka, celaan mereka dan sebagaiannya tidak di indahkan sama sekali oleh Abdullah bin Salam


Berhubung dengan adanya peristiwa itu ALLAH menurnkan wahyu kepada Nabi yang bunyinya :


a113.png

sp1.gifDengarkan

''laysuu saw aa -an min ahli a lkit aa bi ummatun q aa -imatun yatluuna aa y aa ti al l aa hi aa n aa -a al layli wahum yasjuduun a.''


113. Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus [221], mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).


Keterangan :

[221] Yakni: golongan Ahli Kitab yang telah memeluk agama Islam.


a114.png

sp1.gifDengarkan


''yu/minuuna bi al l aa hi wa a lyawmi a l- aa khiri waya/muruuna bi a lma'ruufi wayanhawna 'ani a lmunkari wayus aa ri'uuna fii a lkhayr aa ti waul aa -ika mina al shshaa li h iin a.''


114. Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.


a115.png

sp1.gifDengarkan


''wam aa yaf'aluu min khayrin falan yukfaruuhu wa al l aa hu 'aliimun bi a lmuttaqiin a.''


115. Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, makasekali-kali mereka tidak dihalangi (menenerima pahala) nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa.


Al Qur'an surat Ali Imraan ayat 113-115


Diatas telah kami terangkan bahwa nama kecil Abdullah bin Salam adalah Hushain bin Salam. Setelah ia memeluk Islam, namanya di ganti oleh Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa Sallam dengan nama Abdullah bin Salam. Selanjutnya ia menjadi pemeluk Islam yang sebenar-benarnya, dan adalah termasuk daripada sahabat Anshar. Ia meninggal dunia pada tahun 43 H di kota Madinah pada zaman Khalifah Mu'awiyah. Demikianlah sebagaimana tersebut dalam kitab Al Khamis.


Sekianlah singkatnya riwayat Islamnya Abdullah bin Salam. Mudah-mudahan riwayat ini dapat menjadi peringatan bagi barangsiapa yang hendak mengejar kebenaran dari ALLAH Subhanahu wa Ta'ala.


Sumber Al Qur'an Terjemah Bahasa Indonesia dari :

alquran_indonesia.png

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan santun